Foglight APM yang kini telah memasuki versi 5.9 memungkinkan pelaku IT untuk memonitor semua tahapan dari sebuah transaksi untuk mendapatkan gambaran lengkap dari pengalaman pengguna terhadap sebuah aplikasi.
Dikombinasikan dengan alur eksekusi yang tepat serta detil lainnya melalui susunan aplikasi lengkap mulai dari kode dan middleware, hingga sistem operasi dan hypervisor.
Walaupun banyak bisnis yang secara rutin mengukur ketersediaan aplikasi, hanya sedikit yang memiliki pemahaman komprehensif tentang pengalaman pelanggan saat mereka menggunakan sebuah aplikasi.
Foglight APM diklaim mampu menghubungkan semua jejak lapisan aplikasi sampai kembali ke pengguna, menciptakan sebuah model transaksi berorientasi pelanggan yang memberi informasi yang bisa ditindaklanjuti bagian TI untuk membantu mereka mengerti dan mengelola teknologi yang mempengaruhi target bisnis dan kepuasan pelanggan dengan lebih baik.
Foglight APM versi terbaru ini juga dikatakan memungkinkan pelaku IT dan pengambil keputusan bisnis berbicara dalam bahasa yang sama -- dengan fokus yang sama terhadap pengalaman pelanggan -- dan membuat pelaku IT lebih mampu mengisolasi permasalahan, dan mengidentifikasi berbagai kemungkinan agar bisa secara proaktif meningkatkan kinerja aplikasi yang digunakan.
Dengan teknologi Transaction DNA yang diusungnya, seperti dikutip detikINET dari keterangan tertulisnya, Kamis (13/6/2013), versi terbaru Foglight APM ini dapat memfasilitasi peningkatkan kolaborasi antara IT operasional dengan para pengembang aplikasi.
Teknologi unik ini menyatukan sumber-sumber data yang berbeda ke dalam sebuah framework berorientasi bisnis, yang memungkinkan kedua tim untuk mengatasi masalah yang sama sebagai sebuah tim dan bisa menyelesaikannya dengan cepat tanpa perlu saling menyalahkan.
Kapabilitas terbaru Foglight APM 5.9 di antaranya:
-. Kemampuan yang lebih baik untuk memonitor aplikasi AJAX
Mengkombinasikan data yang dikumpulkan dari jaringan dan browser, untuk secara terus menerus melaporkan 100 persen seluruh aktivitas yang dilakukan pengguna, termasuk gangguan kinerja dan error, waktu navigasi, dan aktivitas keyboard ataupun mouse.
-. Teknologi Transaction DNA yang unik
Menyajikan sebuah model data yang menggunakan berbagai transaksi sebagai framework untuk menyatukan data TI dari berbagai sumber yang berbeda untuk dashboard, visualisasi dan analisa. Seluruh jejak lapisan aplikasi dihubungkan kembali ke pengguna dan aktivitas–aktivitas mereka yang berhubungan dengan semua transaksi tersebut.
-. Analisa konten halaman interaktif
Detil berdasarkan lokasi, browser dan tipe konten mempermudah bagian TI dan analis bisnis untuk memetakan data aktivitas pengguna untuk mengerti atribut-atribut yang sama yang menyebabkan perlambatan kinerja aplikasi dan error.
-. Analisa aliran yang canggih dari transaksi-transaksi multi-langkah
Langsung dihubungkan kembali ke data, yang secara unik memberikan bukti teknis dampak tingkat penyelesaian transaksi bisnis dari berbagai faktor seperti desain web, kinerja dan lainnya.
-. Repositori jejak transaksi untuk penyimpanan dan analisa data bervolume tinggi dan sangat detil
Dirancang khusus untuk mengatasi masalah big data dalam APM dengan cara menangkap semua detil kinerja dan konten dari semua 'klik' yang dilakukan setiap pengguna web.
(ash/ash)
