Di Indonesia, BlackBerry Q10 Hampir Terjual 2.000 Unit

Jakarta - Sejak BlackBerry Q10 diluncurkan dan dibuka pemesanan awalnya pekan lalu di Indonesia, jumlah peminat yang melakukan pre-order melalui empat operator sudah hampir 2.000 unit.

Indosat tercatat yang paling banyak. Menurut Erik Meijer, Chief Commercial Officer & Director Indosat, pre-order yang dibukanya melalui Trikomsel telah mencapai 627 unit sejak pre-order dibuka 5 Juni hingga kemarin.


Terbanyak kedua adalah Telkomsel. Dari 5.000 unit yang disiapkan operator itu bersama mitra distributor, sudah 550 unit Q10 yang dipesan oleh pelanggan existing.


"Pre-order kami paling banyak lewat Blibli, setelah itu Erafone baru Tokone," kata Arief Pradetya, Head of Device Bundling and Customization Division Telkomsel kepada detikINET, Selasa (11/6/2013).


Yang mengejutkan adalah Axis Telekom. Jumlah pre-order yang diraihnya jauh lebih banyak dibandingkan XL Axiata. Axis untuk tahap pertama telah menghabiskan kuota 500 unit. Sementara XL dari 500 unit yang disiapkan baru dipesan 200 unit.


"Stok yang dialokasikan untuk pre-order sudah dipesan habis. Mulai akhir minggu lalu pemesan baru sudah dalam daftar waiting list," kata Anita Avianty, Head of Corporate Communication Axis.


Sepi Peminat?


BlackBerry Q10 semula dinanti-nanti karena mengusung tombol Qwerty fisik yang tak dimiliki Z10. Namun belakangan, hype akan perburuan ponsel ini tidak seramai saat BlackBerry awal-awal mengumumkan handset dengan platform terbarunya.


Jika dibandingkan saat awal-awal peluncuran BlackBerry 10, pemesanan Q10 yang dibuka hampir seminggu ini memang tak seramai Z10. Apa karena calon pembeli masih wait and see BlackBerry Messenger di iOS dan Android?


Kata Anita, bisa jadi iya, bisa juga tidak. Menurutnya, kesuksesan penjualan tak bisa dinilai hanya dalam waktu singkat. "Terlalu cepat bertanyanya," kata dia.


Sementara menurut Arief, kemungkinan ada tiga faktor yang membuat pemesanan Q10 tersendat. Alasannya, karena faktor libur panjang akhir pekan lalu, segmen pengguna Q10, dan terakhir konsentrasi operator yang lebih mengutamakan pelanggan existing.


"Pertama, long weekend begini orang nggak fokus beli barang alias liburan. Kedua, segmen pengguna Q10 ini mustinya cenderung lebih tua dan konservatif, jadi mungkin masih belum terbiasa online pre-order," kata dia.


"Satu lagi, kami lebih konsen ke loyalty, jadi untuk pelanggan baru harga normal. Kemungkinan ini yang memicu pedagang tidak banyak masuk pre-order," papar Arief lebih lanjut.


XL yang cuma membukukan 200 unit pemesanan dalam rentang 5 hari pre-order juga beralasan yang sama.


"Pre-order mulai 5 Juni sampai 20 Juni, untuk pre-order kita menyediakan 500 unit. Karena baru kemarin dibuka pre-order belum keliatan juga banyak atau tidaknya. Masih ada 15 hari lagi," kata Turina Farouk, Vice President Corporate Communication XL.


Sementara Indosat malah menilai, gaung pemesanan Q10 malah lebih banyak dibandingkan Z10 yang dipesan lewat operator itu.


"Pre-order Q10 di Indosat jauh lebih laku daripada waktu pre-order Z10. Tapi itu juga karena jalur distribusinya sekarang jauh lebih banyak. Melalui Trikomsel terutama yang banyak lakunya," kata Erik.


Pihak BlackBerry Indonesia ketika dikonfirmasi tentang hal ini juga tak percaya jika Q10 sepi peminat. Meski mengaku belum mendapatkan data dari hasil penjualan, Q10 diyakini masih akan diburu pelanggan setia BlackBerry yang menyukai tombol fisik Qwerty.


"Kami tidak punya angka pre-order. Tapi teman-teman malah banyak yang nungguin Q10. Nanti kita lihat saja pas pick-up event-nya carriers (operator)," kata Yolanda Nainggolan, PR Manager BlackBerry Indonesia.


BlackBerry Q10 sendiri baru akan dijual bebas untuk umum mulai 27 Juni 2013 nanti dengan harga pasaran Rp 7,5 juta . Meski demikian, Q10 yang dipasarkan melalui operator dibanderol dengan penawaran harga lebih murah beserta program penawaran bundling lainnya.


BlackBerry Q10 sendiri dilengkapi layar sentuh berukuran 3,1 inch super AMOLED dengan resolusi 720x720 360 ppi, prosesor dual-core 1,5 GHz, RAM 2 GB, penyimpanan internal 16 GB, slot micro-SD, baterai 2,100 mAh, serta kamera 8 megapiksel dan 2 megapiksel di sisi depan serta dilengkapi dengan konektivitas 4G LTE dan NFC.


Ponsel ini menggunakan casing dari bahan glass weave yang diklaim lebih kuat dari plastik. Jika seri-seri Qwerty BlackBerry sebelumnya selalu memiliki tombol call, menu, back, off dalam bentuk fisik, pada seri Q10, tombol-tombol fisik tersebut dihilangkan.


Termasuk keberadaan trackpad yang tak ada lagi. Untuk urusan navigasi, pengguna tinggal langsung menyentuh layar karena ponsel ini sudah mendukung layar sentuh Gorilla Glass yang responsif.


Selain melalui empat operator, BlackBerry Q10 juga akan dipasarkan melalui jalur distribusi resmi PT Teletama Artha Mandiri (TAM), PT Comtech Selular, dan PT Surya Citra Multimedia (SCM). BlackBerry sendiri optimistis Q10 akan tiga kali lebih laris dibanding penjualan Z10.


Artikel Terkait:

-. Lebih Intim dengan 'Si Hybrid' BlackBerry Q10

-. BlackBerry Q10 dan Q5, Apa Bedanya?

-. FotoINET: Seluk Beluk BlackBerry Q10

(rou/ash)