Jerman Restui Aplikasi Prostitusi

Jakarta - Bila di Indonesia bisnis prostitusi dilarang keras, maka di belahan dunia lain, kegiatan semacam ini justru dibiarkan karena dianggap membantu pemasukan negara. Bahkan di Jerman terdapat aplikasi yang memudahkan transaksi haram tersebut.

Mengusung sebutan Peppr, aplikasi ini sejatinya tampil layaknya aplikasi jual beli online. Namun perbedaannya terletak pada komoditas yang ditawarkan.


Aplikasi ini juga memiliki pilihan menu pencarian berdasarkan gender, usia, karakteristik fisik, hingga harga.


Seperti detikINET kutip dari Phone Arena, Kamis (24/4/2014), untuk menggunakan fasilitasnya, Peppr ditawarkan gratis bagi mereka yang ingin menjual diri.


Sedangkan bagi pengguna yang ingin memanfaatkan jasa yang ditawarkan di dalamnya, aplikasi ini mengenakan biaya mulai dari USD 7 hingga USD 14 per transaksi.


Di Jerman sendiri bisnis prostitusi menyumbang cukup besar bagi pemasukan negara. Dari bisnis terlarang ini, Jerman setidaknya mampu meraup tambahan sebesar USD 21 miliar setiap tahunnya.


(yud/ash)