Huawei Tak Gentar Diusik NSA

Shenzhen - Di tengah kian melesatnya pamor produk Huawei, perusahaan asal China ini terus mendapatkan tantangan di sejumlah negara. Salah satunya yakni tudingan spionase dari badan keamanan cyber Amerika Serikat (AS) -- National Security Agency (NSA).

Pada perhelatan Huawei Global Analyst Summit 2014, sejumlah analis yang menghadiri konferensi yang berlangsung di Shenzhen, 23-25 April 2014 tersebut mempertanyakan dampaknya terhadap bisnis mereka.


Menjawab pertanyaan ini, Rotating CEO Huawei Eric Xu dengan percaya diri mengatakan bahwa tudingan tersebut bukanlah sebuah ancaman. Pertumbuhan Huawei dikatakannya terus meningkat stabil


"Soal NSA, itu tidak berdampak besar pada pertumbuhan bisnis. Namun memang ini berpengaruh pada workload, pada cara kami berkomunikasi dan meyakinkan para pemegang saham di industri ini. Ini menyulitkan," sebut Eric.


Seperti diketahui, Huawei dan sejumlah perusahaan Tiongkok harus menghadapi 'pengulikan' lebih dalam dari pihak berwajib AS. Hubungan yang mengalami pasang surut di antara AS dan Tiongkok, turut berimbas pada akses bisnis perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut ke AS. Mereka dicurigai bisa mengancam keamanan nasional AS.


Kapok menghadapi AS, Huawei pun hengkang dari pasar negeri Paman Sam tersebut dan beralih ke Eropa. Malangnya, sejumlah kantor pemerintahan Inggris pun baru-baru ini dikabarkan tak lagi menggunakan perlengkapan yang dipasok Huawei dengan alasan yang sama, yakni keamanan nasional.


Belakangan, diketahui bahwa justru NSA melakukan aksi mata-mata terhadap Huawei. Sejumlah laporan menyebutkan, NSA berhasil mendapatkan akses ke server Huawei di kantor pusatnya di Shenzhen, Tiongkok.


Huawei baru saja mengumumkan perkiraan pendapatan dari hasil penjualan globalnya tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, perusahaan perlengkapan telekomunikasi nomor dua di dunia ini mengalami pertumbuhan efektif dengan total pendapatan USD 39,5 miliar atau meningkat 11,6% setiap tahunnya.


(rns/ash)