Ronald A Schwarz, konsultan Microsoft mengatakan, dari tampilan wadahnya, baik yang asli maupun yang bajakan nyaris tidak ada bedanya. Hanya saja pada bagian belakang kamasan pack yang asli terdapat stiker dari importir resmi, sementara pack bajakan tidak memilikinya.
"Yang asli ada importir aslinya, sedangkan yang palsu tidak ada," kata Ronald saat gelar kasus di Ditreskrimsus Polda Jateng, Jalan Sukun, Semarang, Rabu (23/4/2014).
Selain dari paket kemasan, di bagian kepingan CD ada perbedaan yang bisa dilihat. Menurut Ronald, meski sudah berkualitas tinggi, kepingan CD software bajakan masih belum mampu membubuhkan beberapa 'identitas' kepingan asli berupa hologram yang menyatu di tepi luar dan dalam CD.
"Yang palsu jika ada hologramnya, itu merupakan stiker. Palsu belum bisa membuat hologram yang langsung di kepingan. Kalau palsu sekilas memang sama," tandasnya.
Selain itu terkadang penjual perangkat komputer juga menawarkan instalasi Windows kepada pembeli secara cuma-cuma atau hanya membayar murah, semisal Rp 50 ribu. Nah, penawaran dari penjual seperti ini patut dicurigai palsu.
Pihak Microsoft mencium peredaran software Microsoft Windows 7 palsu di beberapa daerah sejak akhir tahun 2013 lalu. Next
(alg/ash)