Bertempat di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (23/4/2014), Presiden Direktur HP Indonesia Subin Joseph mengatakan sebenarnya selama ini HP tengah memantau perkembangan pasar. Raksasa teknologi ini mengaku ingin memastikan ekosistem yang akan dimasukinya sudah dalam taraf memadai. Dengan begitu level user experience yang diharapkan dapat terpenuhi.
“Kami (HP-red) menunggu perkembangan ekosistem. Mulai dari ketersediaan aplikasi hingga Jaringan 3G yang merata. Semua itu berujung pada user experience yang diharapkan,” ujar Joseph.
Tak cuma itu, HP juga menonjolkan differensiasi produk milikinya dibanding kompetitor lewat layanan purna jual. Di antaranya adalah layanan antar-jemput dan Onsite service yang memudahkan pengguna, tak perlu mendatangi pusat servis bila terjadi masalah pada perangkatnya.
Lewat layanan ini, tim yang ditunjuk akan mendatangi lokasi perangkat yang mengalami masalah untuk selanjutnya diperbaiki di tempat atau dibawa ke pusat servis untuk diperbaiki.
Saat perangkat yang bermasalah telah diperbaiki, tim yang ditunjuk juga akan mengirimkannya kembali ke lokasi pemilik. Layanan purna jual yang ditawarkan HP tersebut telah menjamah hingga 300 kota yang ada di Indonesia.
“Dimana pun Anda membeli produk kami di Indonesia, bila terjadi masalah, pengguna akan dapat langsung mendapatkan pelayanan yang kami sediakan di 300 kota di Indonesia,” tambah Joseph.
Di segmen tablet, HP memang baru memulainya lewat Slate 6 VoiceTab yang masuk kategori phablet dengan layar 6 inch dan Slate 7 VoiceTab yang merupakan tablet 7 inch.
Selain fitur ‘halo-halo’ dan konektivitas data berbasis 3G, kedua keluarga tablet HP ini mencoba peruntungannya di segmen phablet dan tablet lewat desain elegan yang jarang dimiliki kebanyakan perangkat tersebut. Disamping itu harga yang ditawarkannya juga boleh dibilang cukup kompetitif.
(yud/eno)