Meski lebih mudah dianalisa, data terstruktur dalam sebuah perusahaan pun kadang terdiri dari database yang tak sama. Hal ini berujung pada sulitnya pengumpulan data secara serentak untuk dianalisa.
Dalam perusahaan, data bisa tersebar di seluruh organisasi baik dalam berbagai penyimpanan tradisional, maupun big data seperti Apache Hadoop, database relasional, dan penyimpanan NoSQL seperti MongoDB.
Mengintegrasikan dan mentransformasi data dari penyimpanan yang berbeda-beda ini menimbulkan tantangan dalam mengakses atau menggunakannya secara produktif.
Kesulitan dalam membuat data bisa diakses oleh aplikasi eksternal, seperti analisis dan software intelijen bisnis, dapat menjadi hambatan dalam pemanfaatan big data untuk mengumpulkan informasi yang berharga dan dapat ditindaklanjuti.
Red Hat lewat JBoss Data Virtualization mencoba meminimalkan masalah tersebut dengan memungkinkan akses simultan ke penyimpanan yang berbeda-beda.
Kolaborasinya dengan Hortonworks, penyedia Apache Hadoop enterprise, menggabungkan Hortonworks Data Platform (HDP) dengan JBoss Data Virtualization diklaim akan mengintegrasikan Hadoop dengan sumber data yang ada dan menciptakan model data virtual yang ramah terhadap bisnis untuk peningkatan akses oleh aplikasi eksternal.Next
(yud/ash)