Ide itu sebenarnya muncul sejak 2013 silam. Saat itu Bank of England mengajak 200 hacker 'putih' dan 20 institusi keamanan untuk menguji keamanan cyber sejumlah bank.
Para peretas tersebut juga diminta untuk membuat skenario terburuk serangan cyber di dunia perbankan, kemudian mereka juga diminta untuk menemukan solusi bagaimana mengatasi masalah yang mungkin terjadi.
Langkah Inggris untuk merekrut hacker dinilai cukup wajar. Sebab di sana memang terdapat banyak aset berharga yang menjadi banyak incaran para penjahat di dunia maya.
"Bank di Inggris adalah rumah untuk banyak data berharga dan rahasia. Bank ini terus menghadapi serangan dari luar," kata Ross Brewer, VP dan MD dari LogRhythm, salah satu perusahaan keamanan dunia.
Keputusan untuk menggunakan hacker 'putih' untuk memagari keamanan sektor perbankan di Inggris kabarnya sudah direstui banyak pihak, bahkan pemain besar seperti Royal Bank of Scotland dan London Stock Exchange sudah menjadi bagian dari program tersebut, demikian yang dikutip detikINET dari Techradar, Jumat (25/4/2014).
(eno/ash)