Milik Tiongkok, Privasi Pengguna WeChat Terjamin?

Jakarta - WeChat, layanan instant messaging yang diboyong ke Indonesia oleh Tenchent dan MNC Group, bisa saja mendapatkan resistensi pengguna lokal mengingat negara asal sang pemilik. Namun ditegaskan, kendati berasal dari Tiongkok, pengguna tak perlu khawatir tentang stigma gangguan privasi.

Jaminan ini setidaknya terlihat dari infrastruktur data center yang dipasang oleh Tencent untuk mengakomodir pengguna WeChat. Walaupun berasal dari Tiongkok, tak serta-merta pusat datanya dibangun di negara asalnya.


“Saya bisa tegaskan, data center yang kami bangun tidak di Tiongkok. Kami mempunyai data center di beberapa negara seperti Kanada dan Hong Kong,” papar Vice President Internasional Business Tencent, Poshu Yeung, kepada sejumlah media, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.


Tak hanya di luar negeri, untuk pengguna di Tanah Air WeChat juga memasang data centernya di Indonesia. Namun memang masih nebeng server yang dipunyai oleh MNC. Oleh Yeung, jumlahnya diklaim mencapai puluhan unit.


Tencent sendiri mengatakan mengetahui mengenai undang-undang yang mewajibkan penyedia internet untuk memasang data center-nya di Tanah Air. Tidak terkecuali layanan seperti WeChat.


“Kami paham mengenai regulasi tersebut. Kami sebisa mungkin akan mematuhi segala peraturan yang ada di Indonesia,” tukasnya diplomatis.


Pendirian data di setiap negara didasari oleh beragam pertimbangan. Tergantung pada seberapa besar skala bisnisnya. Selain dari sisi data center, perlindungan terhadap privasi pengguna WeChat juga ditunjukkan oleh Tencent dengan menerima sertifikat dari lembaga keamanan dunia maya, eTrust.


“Kami menjadi salah satu layanan di luar Eropa yang menerima sertifkat keamanan tersebut,” tandasnya.


(tyo/rou)