'Gelembung' e-Commerce dan Potensi Jasa Pembayaran Online

Jakarta - Potensi pasar e-Commerce di Indonesia dari tahun ke tahun diperkirakan terus menggiurkan. Bahkan jumlahnya bisa melonjak dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2013 ini diperkirakan mencapai Rp 130 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 69 triliun.


Sedangkan Frost & Sullivan dalam riset Indonesia Telecom Outlook Indonesia–Go Online 2012, menyebutkan pendapatan transaksi e-commerce di Indonesia mencapai USD 120 juta pada 2010 dan akan meningkat jadi USD 650 juta pada 2015.


Seiring dengan berkembangnya e-commerce di Indonesia, tentu saja kebutuhan akan pembayaran online dan aman, menjadi tuntutan utama.


Melihat potensi tersebut, menurut Riyeke Ustadiyanto, pendiri sekaligus pemilik IPAYMU, perusahaan lokal yang bergerak dalam jasa pembayaran online menyatakan siap menjamin keamanan transaksi bisnis online yang kini sedang tumbuh pesat.


"Namun banyaknya penipuan jual beli barang mendompleng bisnis online memberikan sinyal yang salah terhadap potensi bisnis e-commerce. Tak heran jika mereka skeptis dan khawatir pecahnya bubble e-commerce," kata Pikukuh, melalui keterangan resminya, Minggu (9/6/2013).


Untuk mengantisipasi fenomena tersebut IPAYMU siap memfasilitasi transaksi online dengan menyediakan jasa Escrow.


Layanan ini akan menempatkan IPAYMU sebagai pihak ketiga independen yang menjamin atas transaksi dua pihak (penjual-pembeli) yang belum memiliki keyakinan tinggi diantara keduanya.


Dengan layanan ini pihak-pihak yang melakukan transaksi online akan terhindar dari resiko penipuan atau transaksi palsu sehingga menciptakan perasaan aman dan nyaman bagi kedua belah pihak, penjual maupun pembeli.


"Semua member IPAYMU bisa menggunakan layanan Escrow. Pemilik toko online bisa mendapatkan jaminan kepastian pembayaran dari pembeli. Sebaliknya pembeli juga dapat kepastian pengiriman produk atau jasa dari penjual," ungkap Riyeke.


(tyo/tyo)