iPhone 5 (detikinet)
Jakarta - Negara-negara di benua Eropa boleh dibilang sudah maju dengan tingkat ekonomi tinggi. Namun bahkan di sanapun, perangkat Apple iPhone dinilai terlalu mahal.
Pendapat tersebut disampaikan oleh CEO France Telecom, salah satu operator besar di Eropa. Itu mungkin yang menjadi sebab ponsel Android lebih populer di benua biru ketimbang iPhone.
"Konsumen saat ini lebih fokus pada masalah harga. Terkecuali bagi mereka yang akan membeli iPhone terbaru, mayoritas pasar akan sulit (dijangkau)," kata Stephane Richard, CEO France Telecom yang detikINET kutip dari Cnet, Jumat (5/4/2013).
Kemungkinan, krisis ekonomi yang melanda sebagian negara Eropa membuat warga lebih berhati-hati mengeluarkan uang. Sehingga opsi ponsel murah lebih diutamakan.
"Kami berada dalam periode perubahan kebiasaan konsumen. Semakin sedikit yang mengadopsi iPhone baru dan mungkin akan semakin terbukti di iPhone generasi selanjutnya. Menjual ponsel dengan harga USD 600 menjadi semakin sulit," jelasnya.
Tidak hanya di Eropa, namun juga di Amerika Serikat. Ketika tidak disubsidi operator , rupanya iPhone susah dijual Negeri Paman Sam itu.
Kenyataan itu dialami Leap Wireless International yang menjual iPhone 5 tanpa subsidi besar di jaringan operator Cricket. iPhone 5 yang dijual USD 500 tidak terjual seperti yang diharapkan semula.
Tampaknya, Apple mendengar keluhan ini. Mereka dikabarkan akan merilis iPhone berharga murah tidaklama lagi.
( fyk / rns )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!