"Saat mudik tahun lalu VLR yang terpakai 200 juta nomor, kalau tahun ini mungkin naik, tapi saya lupa berapa yang kami siapkan," kata Nurdianto, Head of Radio Network Access Quality Jawa-Bali Departemen Telkomsel, kepada detikINET di sela perjalanan drive test mudik Jakarta-Semarang-Solo, Jumat (28/6/2013).
Jumlah nomor VLR disiapkan hampir dua kali lipat dari nomor home location register (HLR) yang sekarang digunakan lebih dari 125 juta pelanggan Telkomsel. "Saat mudik kan pelanggan suka berpindah-pindah lokasi kota," katanya.
Untuk trafik, Telkomsel memprediksi rata-rata lonjakan untuk semua layanan selama Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai antara 20%–50% dibandingkan hari biasa.
Hal itu juga diantisipasi dengan ketersediaan VLR dan kecukupan kapasitas daya tampung pelanggan. Di sepanjang jalur utama mudik Jawa-Bali dan beberapa lokasi tujuan mudik di luar Jawa juga telah disediakan kelonggaran kapasitas sebesar 22%-43% sesuai perkiraan kebutuhan setiap kawasan, seperti di Jawa Barat dengan kelonggaran kapasitas 22%, Jawa Tengah 43%, dan Jawa Timur 26%.
Sementara menurut Mas'ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel, mengutip data Kementerian Perhubungan, tahun ini ada 18 juta orang yang mudik Lebaran atau naik 4,46% dibandingkan 17 juta tahun lalu.
"Ini tiga kali negara Singapura boyongan pindah. Challenging-nya di situ. Ada yang lewat laut, darat, dan udara. Kami ingin cover semua supaya tidak ada satupun celah buat kompetitor kami untuk masuk," katanya.
(rou/ash)