Sesuai urutan, Temash disiapkan untuk mengincar kelas entry level yang dapat dihuni oleh tablet maupun notebook berharga terjangkau. Sementara Kabini disiapkan untuk mengincar kelas mainstream yang biasa diisi oleh notebook dengan kemampuan multimedia mumpuni serta dukungan game kelas ringan hingga menengah. Diikuti oleh Richland sebagai pemegang kasta tertinggi.
Dari ketiganya dapat dipastikan Richland yang paling bikin penasaran lewat kinerjanya. Namun Kabini yang diposisikan pada kelas mainstream -- yang umumnya memiliki banderol lebih merakyat -- pun tetap menarik diulas.
Mengisi kelas mainstream, AMD Kabini dipastikan memiliki kinerja cukup untuk menjalankan game kelas ringan-menengah hingga multimedia aktif. Pada kelas ini AMD menyiapkan hingga 6 seri, antara lain adalah A6-5200, A4-5000, E2-3000, E1-2500, dan E1-2100.
Namun A6-5200 dan A4-5000 adalah dua seri yang cukup memikat, keduanya memiliki spesifikasi yang terbilang mumpuni karena telah mengusung teknologi quad core dan memiliki kecepatan 2 GHz dan 1,5 GHz serta L2 cache sebesar 2 MB. Sedangkan pengolah grafisnya mengandalkan Radeon HD 8400 dan HD 8330 yang berbekal clock 600 MHz dan 550 MHz.
Dengan spesifikasi tersebut, kemampuan multimedia AMD Kabini sepertinya cukup menjanjikan. Tidak Cuma itu, memainkan game kelas ringan hingga menengah pun bakal makin seru berkat pengolah grafis berteknologi Grapics Core Next (GCN) yang diusungnya. Semoga tidak butuh waktu lama konsumen di Indonesia untuk merasakannya.
(yud/yud)