Kerjasama tersebut dilakukan di markas pusat Interpol di Perancis antara sekertaris Jendral Ronald K. Noble dengan CEO trend Micro, Eva Chen. Dalam perbincangan tersebut keduanya sepakat untuk membuat program dan pelatihan penegakan hukum di ranah cyber.
Kerjasama itu termasuk pelatihan keahlian dan praktik terbaik, mencakup modul e-learning, berbasis, lokakarya dan sertifikasi.
Trend Micro juga akan membantu mendukung pengembangan lansiran cyber INTERPOL dengan menyediakan analisis cyber di Interpol Global Complex for Innovation (IGCI) di Singapura pada tahun 2014. yakni cyber-spesific yang dibuat oleh IGCI untuk berbagi informasi mengenai cybercrime. Bukan hanya untuk aparat penegak hukum, tetapi juga masyarakat umum.
"Investigasi kejahatan dunia maya sangat berbeda dengan kejahatan tradisional, membutuhkan keahlian teknis tingkat tinggi dan skala besar penyelidikan lintas yurisdiksi," kata Sekretaris Jenderal Interpol Ronald K. Noble.
"Sangat penting bahwa penegakan hukum berkolaborasi di seluruh sektor dengan pakar keamanan Internet seperti Trend Micro sehingga dapat mengembangkan keahlian teknis, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk secara efektif memerangi cybercrime dan meningkatkan keamanan digital," tambah Noble, dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (30/6/2013).
Melalui kerjasama ini, sedikitnya akan ada 190 anggota Interpol yang akan mendapat pendidikan khusus dari Trend Micro untuk memahami seluk beluk dunia cyber.
(eno/eno)