Pemerintah AS Mata-matai Pengguna Internet!

Jakarta - Sebuah dokumen rahasia milik pemeritah Amerika Serikat bocor. Isinya, kurang lebih soal aturan yang mengharuskan perusahaan seperti Google, Yahoo, Facebook dan lainnya setor data ke pemerintah AS.

Isu pemerintah Negeri Paman Sam yang meminta data ke berbagai raksasa internet memang bukanlah hal baru. Namun baru-baru ini Guardian mengklaim telah menemukan dokumen yang memperkuat pernyataan tersebut.


Dalam dokumen berisi 41 halaman Powerpoint itu terdapat keterangan mengenai program bernama PRISM. Program yang mewajibkan sejumlah perusahaan teknologi asal AS wajib memberikan data ke pemerintah melalui National Security Agency (NSA).


Program ini sejatinya sudah berlangsung sejak tahun 2007 silam. Sejak saat itu, NSA menerima sedikitnya 2.000 laporan setiap bulannya. Jumlah ini pun terus meningkat dari tahun ke tahunnya, ditambahkan lagi jumlah perusahaan yang ikut program PRISM juga sudah bertambah.


Dalam program tersebut juga dijelaskan bahwa perusahaan yang tergabung di dalamnya tidak hanya menyetorkan data pribadi pengguna, tapi juga sejarah pencarian, isi email, transfer file, video, foto, data media sosial dan percakapan dalam aplikasi chating.


Microsoft adalah perusahaan pertama yang ikut dalam program tersebut. Kemudian diikuti Yahoo pada tahun 2008, Google, Facebook dan PalTalk di 2009, Youtube tahun 2010, Skype dan AOL tahun 2011, dan paling bungsu Apple yang bergabung pada tahun 2012.


Seperti dikutip detikINET, Senin (10/6/2013), selain memata-matai pengguna internet, pemerintah AS juga dituding melakukan penyadapan telepon. Hal ini tertulis dalam rincian program PRISM di mana operator Verizon tergabung di dalamya.


(eno/ash)