Perusahaan asal Korea Selatan itu mencatat keuntungan bersih sekitar USD 6.1 miliar, turun 20% dari sebelumnya yang mencapai USD 7.58 miliar. Ini adalah penurunan pertama kalinya sejak tiga tahun terakhir.
Sebagian besar keuntungan didapatkan Samsung dari penjualan smartphone. Jajaran ponsel cerdas mereka sudah menyumbang USD4.31 miliar dari keuntungan operasional.
Memang permintaan terhadap smartphone tinggi, tapi dari sisi penjualan melemah.
Penjualan Galaxy S5 diharapkan mampu memulihkan keuntungan Samsung. Walaupun kondisinya masih terseok-seok. Terakhir tercatat, Galaxy S5 sudah mampu menjual 10% lebih banyak dari generasi sebelumnya.
Samsung beralasan, menguatnya nilai tukar Won juga ikut memukul kondisi keuangan Samsung karena selama ini banyak mengekspor barang sementara pendapatan dari pasar luar negeri lumayan signifikan bagi pendapatan.
(tyo/tyo)