Google Glass bisa mengakses internet, menjepret foto ataupun video. Fungsi itu dikhawatirkan membuatnya jadi perangkat mata-mata atau semacamnya. Sehingga dalam sebuah survei , cukup banyak yang menentang eksistensi Google Glass.
"Orang-orang mengkhawatirkan sesuatu yang sebenarnya, jika kita sudah menggunakan produknya, bukanlah masalah besar. Sama seperti Anda tidak akan terteror jika seseorang menjepret foto Anda dengan smartphone," tutur CEO dan pendiri Google, Larry Page.
"Saat ini saja sebenarnya sudah ada banyak kamera di mana-mana. Saya sendiri senang menggunakan Google Glass," tambah Page yang detikINET kutip dari Telegraph, Senin (10/6/2013).
Google pun telah berupaya melakukan langkah antisipasi agar Google Glass tidak disalahgunakan. Misalnya, fungsi pengenal wajah ditiadakan.
"Kami tidak akan menambahkan fitur pengenal wajah dalam produk kami tanpa adanya perlindungan privasi," sebut Google.
Saat ini, Google Glass telah dijual ke kalangan developer seharga USD 1.500. Kabarnya, kacamata canggih ini akan dipasarkan secara massal tahun depan.
Artikel Terkait:
-. Kontroversi Google Glass, Intip Lawan Jenis Sampai Pornografi
-. FotoINET: Mari Kita Sambut Google Glass!
-. Fitur-fitur Keren di Kacamata Pintar Google
-. Aksi Konyol Fotografer Menjepret dengan Google Glass
(fyk/ash)