Hal ini dimungkinkan karena pelanggan diklaim mendapatkan layanan yang dapat diandalkan dengan waktu uptime tertinggi sesuai dengan service level agreement yang dijanjikan serta jaminan keamanan.
Uptime Institute merupakan lembaga yang menciptakan standar Tier Classification System. Berdasarkan hasil evaluasinya, PT DCI Indonesia dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan standar sebagai penyedia data center yang memiliki redundancy tinggi.
“Pelanggan PT DCI Indonesia yang memiliki latar belakang dari sektor finansial, telekomunikasi, cloud computing, e-payment serta minyak dan gas, menuntut layanan data center dengan tingkat ketersediaan layanan (availability) yang semakin tinggi agar operasional mereka dapat terus berjalan tanpa gangguan," kata Lucas Adrian, Operation Manager PT DCI Indonesia.
Ia menambahkan, sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi positif yang tinggi serta peningkatan jumlah kepemilikan perangkat teknologi yang cukup pesat, Indonesia membutuhkan layanan data center prima.
Saat ini data center milik PT DCI Indonesia diklaim memiliki tingkat ketersediaan sebesar 'fife-nines' (99,999%) atau dalam setahun hanya memiliki toleransi waktu downtime selama 5 menit.
Dari sisi desain konstruksi, perangkat terkait mekanikal dan elektrikal tidak ditempatkan di satu lokasi yang sama, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi bencana di salah satu lokasi sumber daya listrik maka perangkat yang lain masih dapat berfungsi dengan baik.
(ash/asj)
