Keunggulan sensor melengkung jika dibanding sensor datar konvensional adalah tingkat sensitivitas cahayanya. Sensor melengkung yang diciptakan Sony diklaim 1,4 kali lebih sensitif terhadap cahaya di bagian tengah, dan 2 kali lebih sensitif pada bagian sudut-sudutnya.
Hal tersebut dikatakan Kazuichiro Itonaga, device manager Sony R&D Platform dalam simposium VLSI Technology di Hawaii. Seperti yang dikutip detikINET dari spectrum, Minggu (15/6/2014), sensor jenis ini bisa digunakan dengan lensa datar yang mempunyai bukaan diafragma lebih besar. Dengan bukaan yang lebih besar, jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor tentu akan lebih banyak.
Untuk memproduksi sensor melengkung ini, Sony menggunakan mesin tekuk canggih yang bisa menekuk sensor hingga menyerupai lengkungan retina mata manusia. Setelah dilengkungkan, sensor tersebut dilapisi oleh keramik untuk menjaga bentuknya.
Saat ini, Sony sudah bisa memproduksi sensor CMOS melengkung ini dalam dua ukuran, full-frame 43mm, dan 11mm. Sensor full-frame tersebut kemungkinan besar akan digunakan dalam kamera sekelas A7s.
Sedangkan sensor CMOS 11mm tersebut ternyata mempunyai dimensi yang sama dengan sensor milik Nokia Lumia 1020. Dengan begitu, bukan tak mungkin Sony akan menggunakan sensor jenis ini pada ponsel buatan mereka di masa depan.
(eno/eno)