Bisnis Musik Digital di Indonesia Tembus Rp 720 Miliar

Jakarta - Industri musik digital dinilai punya potensi cerah di Indonesia. Bahkan nilai bisnisnya diperkirakan mencapai USD 60 juta atau sekitar Rp 720 miliar dalam setahun terakhir ini.

Menurut Febrian Anas, General Manager VAS Smartfren, angka itu sebenarnya masih kecil dibandingkan pendapatan musik global yang mencapai USD 5,9 miliar.


"Sedangkan pendapatan untuk download musik digital mencapai USD 4 miliar dan USD 1 miliar untuk pendapatan streaming musik," ujarnya di sela drive test network Smartfren di Bandung, Jumat (20/6/2014).


Peluang bisnis itu pun terlalu sayang dilewatkan oleh Smartfren. Pasalnya, sebagai operator yang punya lini handset sendiri, pihaknya sangat memungkinkan untuk menghadirkan konten musik digital lewat ponsel Andromax yang dikemasnya.


Belum lagi tren pembelian online melalui smartphone juga diakui Febrian kian meningkat. Sehingga memberikan peluang bagi operator seperti Smartfren untuk memberikan channel pembayaran yang sederhana dan mudah bagi pengguna dengan metode potong pulsa.


Itu pula yang menjadi alasan bagi Smartfren pun menggandeng Melon untuk menawarkan layanan Gudang Musik. Dari kerja sama itu, tersedia satu juta lagu dari 87 label, termasuk delapan label internasional di dalamnya.


Harga yang ditawarkan juga cukup murah. Mulai dari paket download sepuasnya dengan tarif Rp 1 ribu sehari, Rp 5 ribu seminggu, Rp 15 ribu sebulan, hingga Rp 120 ribu untuk setahun sekaligus.Next


(rou/ash)