Kabar ini disampaikan langsung oleh manajemen Smartfren kepada detikINET, saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di bilangan Warung Buncit, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
"Z10 dan Q10 akan kami bawa tahun ini, sedangkan Q5 tahun depan. Agak lama (dibandingkan versi GSM) karena CDMA selalu dianaktirikan, biasanya setelah enam bulan (sejak peluncuran untuk versi GSM)," papar Retno Kristiani, GM Smartphone Smartfren.
Jika versi GSM untuk Z10 dibanderol Rp 7 juta, Q10 Rp 7,5 juta, dan Q5 diperkirakan Rp 4 juta, untuk yang versi CDMA ini belum bisa diperkirakan berapa harganya. Namun dari pengalaman yang sudah-sudah, versi CDMA biasanya dibanderol lebih murah.
Roberto Saputra, Head of Brand & Corporate Marketing Communication Smartfren, mengatakan BlackBerry termasuk kontributor terbesar untuk pendapatan dari segmen data. Itu sebabnya, operator ini akan berusaha untuk terus menyediakan permintaan pelanggan.
"Saat ini pelanggan BlackBerry di Smartfren sudah 700 ribu atau 25% dari kontribusi revenue data. Tak semua handset BlackBerry CDMA datang dari program bundling kami, tapi banyak dari barang parallel import yang datang minta diinjeksi nomor Smartfren," katanya.
Artikel Terkait:
-. Lebih Intim dengan 'Si Hybrid' BlackBerry Q10
-. BlackBerry Q10 dan Q5, Apa Bedanya?
-. FotoINET: Seluk Beluk BlackBerry Q10
(rou/rou)