Bukan berniat untuk mengintai isi email penggunanya, namun Yahoo melakukan itu agar iklan mereka bisa lebih tetap sasaran. Dan hal ini pun sudah mereka lakukan sejak 2011 silam.
"Ini bukanlah sebuah kebijakan baru. Jika para pengguna tidak mau ditampilkan iklan bebasis kontekstual, maka mereka bisa memilih menonaktifkan fungsi tersebut," kata juru bicara Yahoo, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Selasa (4/6/2013).
Gejolak menentang kebijakan Yahoo itu kembali muncul paska raksasa internet itu memaksa pengguna untuk beralih dari email klasik, ke tampilan yang lebih modern. Hal ini merupakan bagian dari program mereka untuk menyebarkan iklan yang lebih selektif.
Nah, melakukan scanning terhadap email pada penggunanya pun merupakan salah satu cara agar Yahoo bisa menampilkan iklan lebih tepat sasaran. Tapi ada sebagian kelompok yang menentang keras kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah sebuah grup advokasi bernama Big Brother Watch. Atas nama privasi mereka meminta Yahoo untuk menghilangkan kebijakan tersebut.
"Yahoo bukanlah penyedia email, mereka adalah telemarketer dengan praktik penipuan," isi penyataan grup tersebut yang sempat dimuat pada headline situs BBC.
(eno/ash)