Menurut Country Manager Qualcomm Indonesia Ben Siagian, pada tahun 2012 lalu, sebanyak 46,2 juta perangkat berbasis 2G dipasarkan di Indonesia, diikuti 6,7 juta perangkat berbasis 3G.
"Hal ini menunjukkan sangat tingginya potensi di Indonesia, terutama untuk perangkat berbasis 3G (yang masih bisa digarap)," imbuh Ben dalam jumpa pers di Pad@28, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Dalam kesempatan itu, Qualcomm juga menjelaskan chip berteknologi LTE yang dimilikinya. Adrian Fu, Senior Manager PR Asia Tenggara dan Pasifik Qualcomm menjelaskan bahwa chip berteknologi LTE Qualcomm telah dibekali pengenalan hingga 44 frekuensi seluler yang diadopsi oleh banyak negara di dalamnya.
Dengan kemampuan ini, produsen smartphone yang mengandalkan chip grafis tersebut hanya perlu mengembangkan satu tipe smartphone yang dapat dipasarkan secara global.
Saat ini memang banyak produsen smartphone yang mengembangkan beberapa tipe smartphone yang tiap-tiapnya memiliki pengenalan frekuensi yang berbeda.
Hal tersebut dilakukan karena banyak negara yang mengadopsi kebijakan frekuensi yang berbeda-beda satu sama lain. Produsen yang melakukan hal ini salah satunya adalah Samsung yang menghadirkan beberapa varian Galaxy S4 yang memiliki dukungan pengenalan frekuensi berbeda-beda untuk sejumlah negara.
(ash/ash)