Dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (5/6/2013), Google Glass punya kemampuan rekam foto, video, sampai pembicaraan. Hal ini dipandang dapat mengganggu privasi orang-orang di sekitar.
Sebuah survei yang diselenggarakan lembaga Creative and Social Technology (CAST) di Goldsmiths, University of London mengungkap bahwa 20% responden meminta Google Glass dilarang. Survei di Inggris ini melibatkan 4.000 responden.
Separuh responden menyatakan masalah privasi membuat mereka kurang menerima kehadiran Google Glass. Sebanyak 61% menilai penggunaan Google Glass harus diregulasi.
Google sepertinya paham dengan kekhawatiran konsumen. Mereka memastikan Google Glass tidak akan dibekali software pengenal wajah untuk mencegah aksi memata-matai penggunanya.
Namun tentu saja banyak yang tertarik memakai kacamata berbasis OS Android tersebut. Sekitar 39% responden berencana memakainya jika sudah tersedia di pasaran.
"Kita saat ini berada di ambang pemakaian massal perangkat yang bisa dipakai, dengan Google Glass akan mendorong adopsi," kata Robert Scoble, salah satu pembuat survei. Selain kacamata pintar, jam tangan pintar pun diprediksi akan ngetren.
Artikel Terkait:
-. Kontroversi Google Glass, Intip Lawan Jenis Sampai Pornografi
-. FotoINET: Mari Kita Sambut Google Glass!
-. Fitur-fitur Keren di Kacamata Pintar Google
-. Aksi Konyol Fotografer Menjepret dengan Google Glass
(fyk/ash)