Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Trend Micro mengendus adanya threat yang menimpa pengguna Twitter di Jepang. Serangan ini disebut sebagai 'browser crasher' dan dapat menyebabkan browser di gadget pengguna 'koma' alias hang/crash.
Cara kerjanya, pengguna diajak untuk mengunjungi situs tertentu dengan kode JavaScript dan selama itu pula pengguna tidak dapat menelusuri situs yang ingin diakses secara normal
Serangan tersebut dilakukan dengan cara pengguna dibuat terpikat ke berbagai pesan lewat Twitter. Adapun pesan yang dikicaukan bervariasi, beberapa mengatakan situs tersebut menarik, sementara yang lainnya secara eksplisit memperingatkan pengguna untuk tidak melakukan klik pada situs tersebut.
"Bagaimanapun permasalahannya, sekali waktu pengguna mengunjungi/melihat situs tersebut, mereka akan mendapati munculnya bermacam JavaScript pada browser tersebut seperti yang dapat dilihat pada iPhone (gambar-red.)," papar Trend Micro, dalam keterangannya, Rabu (27/3/2013).
Dalam pesan bahasa Jepang itu memberitahukan pengguna bahwa mereka tidak dapat mengakses situs yang ingin diakses dengan cara apapun.
Mengklik tombol 'ok' pun tidak akan dapat menyingkirkan pesan yang sama persis dan selalu muncul setiap saat. Munculnya pesan secara terus menerus akan mengganggu pengguna dan menghentikan mereka dari penggunaan browser.
"Yang dilakukan JavaScrip sebenarnya cukup sederhana. JavaScrip dalam situs tersebut berisikan kode tertentu yang dibuat untuk selalu muncul seperti terlihat dalam gambar di atas," jelas Trend Micro.
"Kode ini ditempatkan di dalam infinite loop (instruksi dalam pemograman komputer yang muncul tanpa henti) segera setelah pengguna menutup satu peringatan, maka kode tersebut akan memicu lagi dan membuka kembali pesan yang selalu muncul dan tidak akan berhenti selama situs tersebut masih terbuka," lanjutnya.
Trend Micro mendapati bahwa 60% pengguna Twitter di Amerika Serikat dan 80% pengguna Twitter di Inggris mengakses Twitter melalui perangkat mobile.
"Sehingga sangat mungkin bila mereka mengakses situs tersebut juga dengan menggunakan perangkat mobile, tidak mengakibatkan terunduhnya malware ke perangkat hanya saja mengakibatkan munculnya pesan secara terus menerus," Trend Micro menambahkan.
Untuk mengakhirinya, Anda dapat menghentikan peringatan dengan menutup situs atau tab pada layar komputer -- dimana situs tersebut dibuka.
Untuk pengguna desktop mungkin akan sangat mudah, namun berbeda halnya dengan pengguna pada perangkat lainnya. Salah satu caranya adalah mengaktifkan menu airplane mode, melakukan restart pada ponsel, buka browser dan tutup tab bersangkutan.
Hal ini sempat terjadi di tahun 2011 dengan cara, si penyerang masuk dalam situs chatting pengguna di Jepang yang offline, meskipun serangan ini tidak berbahaya namun memiliki konsekuensi yang besar. Polisi di Jepang pun dengan segera melacak dan melakukan penangkapan.
"URL ini didapati tahun lalu, namun belakangan ini kami mendapati adanya tweet yang menghubungkan ke situs tersebut beberapa waktu lalu. Kejadian ini seolah-olah hanya menguji kesabaran pengguna, selain peringatan bahwa banyak tautan di sosial media yang menarik atau mungkin berbahaya dan berisiko," ditandaskan Trend Micro.
( ash / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!