Jakarta - Politisi, pemimpin bisnis dan media di Amerika Serikat (AS) telah mengulangi pesan sama selama berbulan-bulan. Isinya adalah bahwa negara mereka tengah berada di bawah cyberattack secara konstan dari China, Iran dan Rusia.
Ironisnya, dalam beberapa tahun terakhir Negeri Paman Sam pun diduga menciptakan varian virus mata-mata yang sangat hebat untuk dikirimkan ke negara diwaspadainya, seperti Iran.
Memang tak ada yang menyebutkan secara resmi bahwa negara adidaya itu di balik virus sabotase seperti Stuxnet atau Flame. Tapi para ahli keamanan percaya, Amerika Serikat lah dalang itu semua.
Setidaknya ada 5 virus spionase yang diduga dibuat oleh Amerika Serikat untuk menyerang negara yang dianggap musuhnya. Seperti detikINET kutip dari NBC News, Kamis (28/3/2013).
Next page :