Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Setelah beberapa kali dikonfirmasi, Smartfren Telecom akhirnya mengakui ada masalah pada infrastruktur jaringannya yang menyebabkan koneksi internetnya ngadat dan membuat pelanggannya resah yang kemudian ramai-ramai berkeluh kesah.
"Provider kita yang ke international terputus. Kalau IIX (koneksi internet dalam negeri) tetap bisa," singkat Tom Alamas Dinharsa, Vice President Smartfren Telecom kepada detikINET, Selasa (26/3/2013).
Serat optik yang putus tidak hanya yang utama tetapi juga back-up alias redundant. Chief Technology Officer Smartfren Merza Fachys saat dikonfirmasi juga mengakui ada masalah dengan serat optik kabel laut.
"Putus karena dijangkar kapal. Kita harapkan hari ini sudah on kembali. Untuk jelasnya, sebentar lagi kami akan keluarkan siaran pers," ujarnya kepada detikINET.
Seperti diketahui, Smartfren membangun serat optik untuk koneksi ke luar negeri bekerjasama dengan Moratel dengan rute Jawa-Bangka-Batam-Singapura yang menelan investasi sekitar USD 20 juta.
Sementara untuk rute Surabaya-Jakarta yang selama ini menjadi backhaul baru saja ditingkatkan kapasitasnya dari 5 Gbps menjadi 10 Gbps.
Pada tahun 2013 ini, Smartfren akan menambah 1500-2000 BTS pada tahun 2013-2014 di Pulau Jawa dan Sumatera. Total dana yang dikeluarkan diperkirakan sebesar USD 100 juta hingga USD 150 juta.
Per Januari 2013, Smartfren mencatatkan jumlah pelanggan mencapai 11,5 juta pengguna. Sebanyak 6,5 juta pengguna adalah pelanggan seluler dan 5 juta adalah pengguna data.
Pada tahun ini, Smartfren memproyeksi mampu mendapatkan tambahan 5 juta pelanggan data, dengan porsi sebanyak tambahan 3 juta pelanggan dari bundling perangkat mobile seperti tablet dan ponsel pintar, dan 2 juta dari pelanggan modem.
Terganggunya koneksi ke situs luar negeri sontak membuat para pengguna operator dengan tagline I hate Slow ini mencak-mencak. Pasalnya, ponsel Smartfren selama ini banyak dijadikan sebagai modem untuk terkoneksi dengan internet.
DetikINET sebelumnya sempat kesulitan mendapatkan jawaban yang memuaskan saat mengkonfirmasi kabar putusnya koneksi jaringan ini ke seluruh jajaran petinggi Smartfren hingga ke tim humas operator seluler CDMA yang beroperasi di frekuensi 1900 MHz itu.
Saking tak ada yang mau menjawab dari pihak Smartfren, sampai-sampai membuat Menkominfo Tifatul Sembiring 'mengambil alih' tugas humas dan juru bicara Smartfren di Twitter.
( rou / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!