Singapura Jadi Pijakan Telkomsigma Mendunia




Suasana acara (tyo/Inet)


Jakarta - Tak hanya di Indonesia, Telkomsigma bersiap untuk memperluas jangkauan bisnisnya hingga ke luar negeri. Saat ini sudah ada 11 negara yang dibidik, termasuk membangun data center di Singapura.

"Di Singapura kita sudah bangun data center. Lokasinya tidak jauh dari Bandara Changi. Boleh dibilang, Singapura ini etalasenya nanti kita akan jangkau negara lain," kata Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi, di Restoran Harum Manis, Rabu (27/3/2013).


Judi menambahkan, selain Singapura, yang saat ini lagi sedang diincar untuk membangun data center di luar negeri adalah Timor Leste. Kedekatan geografis dan histrois yang memicu optimisme dari pihak Telkomsigma.


"Sebelumnya kan kita sudah sukses ekspansi melalui Telkomcel. Tahun ini kita harapkan bisa menghadirkan data center di sana. Masih dalam tahap pembicaraan," katanya.


Sebelumnya, Menggandeng IBM, anak usaha Telkom tersebut akan membangun data center kategori tier-3+ dan tier-4 di daerah Sentul, Jawa Barat.


Data center di Sentul tersebut memiliki bangunan 4 tingkat dengan luas tanah mencapai 2.000 hektar. Sayangnya, Judi enggan menjelaskan berapa investasi yang dikeluarkan untuk membangun pusat data center tersebut.


Tapi yang jelas, data center ini akan menjadi kolaborasi jangka panjang hingga 10 tahun lamanya.


Adapun bentuk kerjasama kedua perusahaan ini, seperti mendesain dan membangun konsep, go to market, join operation, dan sertification serta transfer knowledge.


Sebagai pusat data tier-3 dan tier-4, pusat data, perusahaan asal Amerika ini akan menyediakan up-time secara optimal. Sehingga dapat menjadi host untuk core system serta surrounding system yang penting milik para pelanggannya.


Selain itu, dengan memanfaatkan analitic tools, pusat data ini diklaim dapat merasionalkan infrastruktur IT, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya operasi melalui konsep 'pay as you grow' untuk capex dan opex.


"Data center yang ada Sentul itu memang bangunannya milik kita. Namun, untuk mengisi gedungnya seperti server, UPS dan lain sebagainya dilakukan oleh IBM. karena mengisi ruangan itu biasanya jauh lebih mahal," tandas Judi.


( tyo / fyk )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!