Telkomsigma Bangun Data Center Tier-4 di Sentul




Suasana acara (tyo/Inet)


Jakarta - Telkomsigma akan semakin serius menggarap pusat data center di Indonesia. Menggandeng IBM, anak usaha Telkom tersebut akan membangun data center kategori tier-3+ dan tier-4 di daerah Sentul, Jawa Barat.

Mengutip laporan Frost & Sullivan, Presiden Direktur IBM Indonesia Suryo Suwignjo mengatakan, pasar data center di Indonesia akan tumbuh sebesar 27% pada tahun 2014 mendatang. Bahkan lebih tinggi dari spending IT di tanah air.


"Ini artinya pertumbuhan data center di Indonesia bakal lebih cepat dibandingkan spending IT itu sendiri," kata Suryo, kepada sejumlah wartawan, di Restoran Harum Manis, Rabu (27/3/2013).


Ditambahkan oleh Suryo, memilih Telkomsigma merupakan pilihan tepat karena perusahaan tersebut memilik jaringan luas di Indonesia. Kerja sama antara Telkomsigma dan IBM, diklaim oleh Suryo, merupakan kombinasi yang tepat.


Sebetulnya kerjasama ini merupakan bentuk kelanjutan dari proses bisnis Telkomsgima. Karena sekitar Agustus 2012, Telkom membeli data center milik IBM yang ada di Sentul tersebut.


"Investasi kedua perusahaan ini agar kita menjangkau market nasional lebih luas lagi. Saat ini, kita menguasai market share 33% di Indonesia, target kita bisa mencapai target lebih dari 45% di tahun ini," sebut Presiden Direktur Telkomsigma Judi Achmadi.


Lebih jauh, Judi menjelaskan, pusat data center di Sentul tersebut memiliki bangunan hingga 4 tingkat dengan luas tanah mencapai 2.000 hektar. Sayangnya, Judi enggan menjelaskan berapa investasi yang dikeluarkan untuk membangun pusat data center tersebut.


Akan tetapi yang jelas, pusat data center ini akan menjadi kolaborasi jangka panjang hingga 10 tahun lamanya. Adapun bentuk kerjasama kedua perusahaan ini seperti mendesain dan membangun konsep, go to market, join operation, dan sertification serta transfer knowledge.


Sebagai pusat data tier-3 dan tier-4, pusat data, perusahaan asal Amerika ini akan menyediakan up-time secara optimal. Sehingga dapat menjadi host untuk core system serta surrounding system yang penting milik para pelanggannya.


Selain itu, dengan memanfaatkan analitic tools, pusat data ini dapat merasionalkan infrastruktur IT, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya operasi melalui konsep 'pay as you grow' untuk capex dan opex.


"Data center yang ada Sentul itu memang bangunannya milik kita. Namun, untuk mengisi gedungnya seperti server, UPS dan lain sebagainya dilakukan oleh IBM. karena mengisi ruangan itu biasanya jauh lebih mahal," tandas Judi.


( tyo / fyk )


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!