"Bisnis e-commerce di Indonesia bisa tumbuh lebih besar lagi karena sekarang masih seperti bayi. Dan sejauh ini, selama Rakuten dua tahun beroperasi di Indonesia, pertumbuhannya masih sesuai harapan kami," kata Yasunobu Hashimoto, Director PT Rakuten-MNC kepada detikINET di MNC Tower, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Potensi bisnis e-commerce di Indonesia memang tak dipungkiri bisa tumbuh berlipat ganda di tahun-tahun mendatang karena Indonesia sebagai negara berkembang masih mengalami pertumbuhan dalam jumlah pengguna internet, khususnya dari pasar mobile.
Jika menilik data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2013 ini diperkirakan mencapai Rp 130 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 69 triliun.
Frost & Sullivan dalam riset Indonesia Telecom Outlook Indonesia–Go Online 2012, pendapatan transaksi e-commerce di Indonesia disebutkan mencapai USD 120 juta pada 2010 dan akan meningkat jadi USD 650 juta pada 2015.
Data ini menunjukkan nilai transaksi e-commerce mengalami pertumbuhan berkat pesatnya tren digital di Indonesia. Meskipun sejatinya menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 baru 63 juta dan diprediksi menjadi 82 juta di akhir 2013.
Sementara riset Veritrans dan Daily Social pada Agustus 2012 memperkiraan pangsa pasar e-commerce berdasarkan laporan publik dan pelanggan adalah USD 0,6 miliar hingga USD 1,2 miliar. Dan pengeluaran e-commerce rata-rata per tahun adalah USD 256 dan baru 6,5% dari pengguna internet yang bertransaksi online.
"Rakuten percaya Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia," kata Ryota Inaba, Presiden Direktur & CEO PT Rakuten-MNC yang juga ditemui di sela perayaan ulang tahun kedua Rakuten Belanja Online (RBO) di Indonesia.
RBO diakui adalah salah satu bisnis Rakuten yang berkembang paling cepat di dunia. RBO mencatat penjualan bruto merchant lebih dari 115% dibandingkan tahun sebelumnya dan paid order lebih dari 257%.
Peningkatan kampanye mobile RBO yang agresif di tahun 2012 juga menghasilkan peningkatan kunjungan melalui perangkat mobile lebih dari 180% dan pesanan dari perangkat mobile lebih dari 438%.
Itu sebabnya, Rakuten di kuartal pertama 2013 lalu berhasil membukukan pendapatan dan profit yang meningkat lebih dari 20% dibandingkan periode di tahun sebelumnya.
"Jika kamu melihat bodinya si Popeye yang makin besar (julukan yang diberikan teman-temannya untuk Ryo Inaba, bos Rakuten yang memang punya tubuh atletis seperti binaragawan), sebesar itu pula Rakuten ikut tumbuh di Indonesia," kelakar Yas, panggilan akrab Yasunobu.
(rou/eno)