Terang saja, tindakan Facebook ini menuai kritikan dari banyak penggunanya. Adalah administrator dari page Destroy the Joint yang diblokir oleh Facebook.
Halaman tersebut memuat kampanye yang menyuarakan tolakan terhadap segala gambar yang berhubungan dengan kekerasan terhadap wanita dalam jejaring Facebook. Di halaman ini pula sang administrator mempublish poster yang berisi daftar konten apa saja yang dibolehkan Facebook dan apa yang tidak.
Tindakan pemblokiran Facebook diketahui saat si administrator alias pengunggah poster berusaha log-in, namun gagal. Dikatakan pemblokiran dilakukan akibat adanya konten gambar yang dinilai berisi pengghinaan.
Facebook sendiri belakangan memberi penjelasan terhadap aksinya itu dan akhirnya mencabut tindakannya. “Akun sempat diblokir untuk waktu yang tidak lama, namun kini telah dipulihkan kembali”, ucap juru bicara Facebook saat kantor berita Guardian di Australia mencoba mengkonfirmasi masalah yang terjadi, demikian seperti dikutip detikINET, Sabtu (1/6/2013).
(sha/sha)