Berdasarkan data yang dilansir IC Insight, AMD kini berada di posisi empat. Tertinggal oleh Intel di tempat teratas, dan Qualcomm serta Samsung di posisi kedua dan ketiga.
Kondisi ini tak lain lantaran merosotnya pangsa pasar AMD. Berdasarkan data yang dilansir IC Insight, di tahun 2012 penjualan AMD terpeleset sebanyak 21% dengan pendapatan USD 3,605 miliar.
Sementara di periode yang sama, Qualcomm justru mencetak angka penjualan yang fantastis sebesar USD 5,3 miliar. Ini berarti produsen yang bermarkas di San Diego, AS itu mengalami peningkatan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Samsung sendiri mengalami pertumbuhan yang tak kalah hebat. Pabrikan asal Korea Selatan ini tercatat mengalami peningkatan hingga 78% dibanding tahun sebelumnya dengan total pendapatan USD 4,7 miliar, itu hanya untuk penjualan chip saja.
Seperti dikutip detikINET dari The Verge, kuat dugaan melesatnya Qualcomm dan Samsung lantaran eksistensi keduanya di bisnis perangkat mobile, yang diisi ponsel dan tablet PC.
Di sisi lain, AMD dan Intel sama-sama tengah menghadapi masalah yang cukup serius, dimana belum mampu unjuk gigi di segmen perangkat mobile.
Terlebih, IC Insight memprediksi tren kenaikan permintaan smartphone dan tablet masih cukup baik di beberapa tahun ke depan, sementara komputer dan laptop dipercaya berangsur turun. Jadi mau tidak mau kedua raksasa microchip itu harus melakukan gebrakan baru.
Nah, kondisi inilah yang memaksa AMD harus bergerak cepat mengatasi perubahan. Salah satunya adalah mesti segera menghadirkan perangkat mumpuni untuk dibenamkan di perangkat mobile.
Langkah untuk menuju ke arah mobile pun sudah dijajaki AMD lewat peluncuran varian baru prosesor mereka beberapa waktu lalu. Adalah Temash, Kabini dan Richland yang coba diandalkan untuk mengangkat pamor AMD. Ketiga prosesor tersebut diklaim siap menghadirkan kinerja mumpuni bagi kelas entry level, mainstream, dan juga elite.
Berbicara seusai peluncuran notebook ultrathin Asus U38N, di Anomali Coffee, Jakarta Selatan, Victor Herlianto selaku Consumer Business Lead AMD Indonesia menjanjikan piranti mobile yang dimaksud akan resmi diluncurkan dalam waktu kurang dari dua minggu.
"Kita sudah announce prosesor kita, tinggal menunggu official saja, tunggulah hitungan satu atau dua minggu kita akan officialy announce. Jadi kita memang punya line up prosesor untuk mobile," ujar pria yang mulai memperkuat AMD sejak 13 bulan lalu ini.
"AMD melihat hari ini orang sudah switch ke new client istilahnya, tiba-tiba banyak sekali orang pakai smartphone dan tablet, tapi smartphone dan tablet itu very low and very low computing power, jadi orang praktisnya hanya bisa consume. Nah, di atasnya ada hybrid," imbuhnya.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa AMD akan mengisi celah tersebut, dimana user dijanjikan akan mendapatkan experience Windows 8 namun dengan battery life yang lumayan tahan lama.
"Tapi tetap kalau mau low power jalanin low class application," tambah Victor.
Mengenai partner yang akan digandeng AMD, Victor masih bermisteri. "Kita bisa muncul dengan existing brand atau memang other brand," pungkasnya.
(ash/ash)