Setelah Jabodetabek, Sitra Juga Pakai LTE di Sumbagut

Jakarta - Rencana First Media untuk mengganti perangkat teknologi Sitra dari Wimax ke LTE ternyata tidak hanya di area Jabodetabek, namun juga di seluruh wilayah sesuai lisensi broadband wireless access (BWA) yang dikuasai di pita 2,3 GHz.

Seperti diketahui, First Media juga memenangkan wilayah di Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) selain di kawasan Jabodetabek setelah memenangi tender BWA secara e-auction pada pertengahan 2009 lalu.


First Media yang tadinya menggunakan teknologi Wimax untuk menggelar layanan pita lebar dengan brand Sitra Wimax tersebut, akhirnya memutuskan untuk berganti teknologi menggunakan time-division duplex long term evolution (TDD LTE).


Jika melihat keterangan dari situs First Media, perubahan teknologi baru melalui pengembangan dan optimisasi stasiun pemancar radio base station (BTS) baru akan dilakukan di seluruh kawasan Jabodetabek mulai 7 Juni 2013. Layanan juga akan dihentikan empat bulan selama proses pengembangan tersebut berlangsung.


Namun berdasarkan keterangan yang diterima Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) saat disambangi manajemen First Media di kantornya, Menara Ravindo, Jakarta, rencana pergantian teknologi akan terus berlanjut di wilayah Sumbagut setelah selesai di Jabodetabek.


"Rencananya semua, katanya. Belum tahu lokasi yang lain kapan," kata Muhammad Ridwan Effendi, Anggota Komite BRTI kepada detikINET, Selasa (28/5/2013).


First Media sejauh ini telah memiliki 800 BTS Wimax untuk melayani 5.600 pelanggan yang terdaftar menggunakan layanan Sitra Wimax. Rencananya, kata Ridwan, tahun ini jumlah pemancar radio itu akan dikembangkan menjadi 1.500 BTS.


Ridwan sendiri belum mendapat update mengenai berapa jumlah investasi yang akan dikeluarkan First Media untuk mengganti seluruh perangkat teknologinya ke LTE. Namun yang pasti, selama perpindahan itu layanan akan dihentikan sementara dan pelanggan akan diberikan kompensasi.


Berdasarkan catatan kinerja First Media di kuartal pertama 2012 lalu, pendapatan usahanya tercatat Rp 397,3 miliar. Sementara pendapatan dari layanan BWA sendiri tercatat Rp 3,8 miliar, naik 50% lebih dari Rp 2,5 miliar di kuartal pertama 2012.


(rou/ash)