Kepastian pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan tersebut seiring ditandatangani nota kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Lamongan dengan Hyacinth Energy BV dari Amsterdam Belanda bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) di Guest House Pemkab Lamongan, Senin (27/5/2013).
Hyacinth Energy BV dalam kesempatan itu diwakili pimpinan perusahaannya, Hans J Hendrick, sedangkan ITS diwakili Ketua Badan Kerjasama Inovasi dan Bisnis Ventura, Surya Widodo dan Pemkab Lamongan diwakili Bupati Fadeli.
Fadeli mengatakan, dari tahapan yang sudah ada, direncanakan pembangkit ini sudah operasional di akhir tahun 2013.
Fadeli pun berharap Pemkab Lamongan memberi bantuan sepenuhnya agar semua tahapan terpenuhi sehingga di akhir tahun 2013 pembangkit listrik enceng gondok ini benar-benar sudah operasional dan berproduksi.
"Semua pihak saya harap bisa membantu hingga proyek pembangkit listrik tenaga enceng gondok dan sampah organik ini bisa segera terwujud akhir tahun ini," ungkapnya.
Lebih jauh, Fadeli mengatakan, enceng gondok di Lamongan selama ini memang menjadi hama pengganggu yang sulit dicarikan solusinya. Di kawasan Bengawan Jero, mulai hulu hingga hilir ditutupi enceng gondok dengan ukuran yang sangat besar.
"Dengan adanya pembangkit listrik dari enceng gondok ini saya berharap agar permasalahan enceng gondok segera bisa diatasi," pungkasnya.
(fat/ash)