Seorang presiden mengakses internet dari warnet terdengar mustahil bukan? Jangan salah sangka dulu. Ini memang bukan Obama yang sebenarnya. Si manager warnet rupanya berbuat nakal, memalsukan identitas pelanggannya dengan mencantumkan nama pemimpin AS tersebut.
Tujuannya, agar si pelanggan bisa menghindari peraturan akses internet yang diberlakukan pemerintah China. Pada kartu member warnet tersebut terpampang foto 'Obama', dengan tanggal lahir sang presiden yang sebenarnya. Kartu tersebut juga menyebut 'Kenya' sebagai keterangan etnis 'Obama'.
Seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Kamis (30/5/2013), 'Obama' yang satu ini disebutkan beralamat di Gedung Putih, 1600 Pennsylvania Avenue, Washington DC. Padahal, tentu saja si pengakses internet bukanlah Barack Obama yang asli.
Sebagai bagian dari upaya mengendalikan akses informasi di negaranya, pemerintah China mewajibkan warnet di negeri Tirai Bambu tersebut mendaftarkan identitas si pengguna, sebelum membolehkan mereka mengakses internet.
Kecurangan yang dilakukan pemilik warnet yang berlokasi di Jinan, Provinsi Shandong ini, terungkap dalam inspeksi rutin yang dilakukan tim kepolisian pekan lalu. Salah satu polisi, menemukan kartu identitas keanggotaan milik 'Obama' tersebut.
Menurut pengakuan si manager, dia membuat kartu member tersebut dengan mencetak informasi personal Obama dan menempelkannya pada kartu yang asli. Kartu member tersebut dihilangkan oleh si pemiliknya pada 2010.
Berdasarkan hukum pemerintah China, menggunakan kartu identitas palsu bisa dikenai hukuman denda hingga 1.000 yuan (sekitar Rp 1,6 juta) atau kurungan penjara 10 hari.
(rns/ash)