Kekhawatiran ini muncul salah satunya dikarenakan gadget ini sebelumnya bisa dikatakan mampu mengenali wajah seseorang. Nah, pada 17 Mei silam, pihak Congress pun mengirimkan surat resmi yang isinya meminta Google mengatasi masalah privasi itu.
Google pun tak mau tinggal diam. Kini, pihak perusahaan membuat pengumuman bahwa mereka tidak akan menerima aplikasi pengenal wajah, sampai isu privasi tersebut bisa diatasi. Dalam pernyataan yang diposting di Google+, Google dengan tegas mengatakan tak akan ada Glassware dengan fitur pengenal wajah yang akan mereka terima.
Ternyata, isu privasi bukan saja dipicu oleh teknologi ini. Banyak pihak yang juga menggarisbawahi mengenai kamera di Glass yang bisa menjepret hanya dengan kedipan. Alhasil, banyak tempat yang telah melarang pemakaian piranti canggih ini.
Google memang telah menjual Google Glass pada beberapa developer dengan banderol USD 1500. Namun seperti telah diberitakan , sebagian dari para pengembang ini enggan memakainya di saat-saat tertentu. Alasannya, mereka tidak mau disangka memata-matai.
(sha/sha)