Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Thayb Armayn dan jajaran Muspida Maluku Utara, Dirut Telkom Arief Yahya, staf Kominfo dan perwakilan dari Bupati dan Walikota se-Maluku Utara.
"Kita adalah anak cucu Majapahit yang tengah mewujudkan mimpi Gajah Mada yang pernah mengucap sumpah Palapa, untuk menyatukan Nusantara ini," ujar Tifatul.
Menteri yang gemar berpantun ini juga menegaskan bahwa pembangunan proyek Palapa Ring ke kawasan Indonesia Timur akan menjadi tonggak sejarah bagi kemajuan generasi bangsa.
"Ini bagaikan sinar mentari yang akan menerangi kawasan Indonesia Timur. Karena masyarakat akan memperoleh fasilitas akses internet dengan kecepatan tinggi," tukasnya.
Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan serat optik untuk menyambungkan pulau-pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Jaringan ini dikenal juga dengan istilah broadband (pita lebar). Mulai hari ini, Selasa (28/5/2013), akan disambungkan ke Maluku dan Papua yang diharapkan akan selesai 18 bulan ke depan.
Untuk stage SMPCS (Sulawesi Papua Cable System) ini akan memakan biaya Rp 2 triliun, yang sepenuhnya akan dikerjakan oleh Telkom.
"Ini adalah bagian dari implementasi MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia) termasuk konektifitas koridor 6," ungkap Tifatul.
Proyek ambisius ini telah dicanangkan Presiden SBY di forum Indonesia Summit, November 2009 dalam istilah 'Indonesia Tersambung', baik secara infrastruktur jalan, jembatan, transportasi serta komunikasi dan informasi.
Tifatul bahkan mengungkapkannya dalam sebait pantun, "Kalau selasih ada di halaman. Tentulah ada tempat berlindung. Kalau komunikasi sudah berjalan. Tentulah hati akan tersambung".
Ia juga mengutarakan harapan jika proyek ini dapat membuka akses internet dengan kecepatan hingga 10 Mbps dan jika dimanfaatkan secara positif, akan meningkatkan daya saing Indonesia di percaturan dunia global.
Semua pihak baik itu akademisi, pengusaha, pemerintah dan komunitas IT pun diimbau untuk ikut mensukseskan pembangunan di bidang IT, khususnya di Maluku Utara. Karena jaringan broadband ini akan berdampak luas kepada sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, kesehatan, politik, sosial, dan lainnya.
"Sekali lagi, pembangunan proyek Palapa Ring ini akan memperkecil kesenjangan antara kawasan Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur," tutup Tifatul.
(ash/fyk)