Gatot S. Dewa Broto (rou/detikINET)
"Kami sudah bertemu dengan pihak operator seluler, tingkat kriminalitas pencurian kabel atau terputus paling tinggi di Babel," ungkap Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Kondisi ini turut disesalkan Kominfo karena Babel menjadi wilayah terbesar yang dilalui backbone kabel optik untuk menyalurkan trafik data internet dari Indonesia menuju Eropa dan Amerika yang dihantarkan lewat Asia.
"Dari pertemuan kami di sana, tercatat di tahun 2012 ada enam peristiwa besar. Kalau sama yang kecil-kecil jadi banyak. Sementara tahun ini, di bulan Juni saja sudah ada lima kasus besar. Bisa dibayangkan besarnya potensi kerugian. Yang rugi kita semua," sesal Gatot.
Jelas, dampak kerugian ini tak hanya dialami oleh operator saja. Namun juga oleh jutaan pelanggan yang aktivitas komunikasi datanya terganggu akibat terputusnya jalur komunikasi lewat fiber optik ini.
"Kalau dalam kasus ini operator yang bersalah karena technical matter ya pelanggan berhak ajukan ganti rugi," katanya.
Namun meski kesalahan bukan karena kelalaian operator, biasanya pihak operator juga tetap memberikan kompensasi atas terganggunya layanan demi mengganti kerugian pelanggan.
"Besok kami akan edukasi ke berbagai pihak terkait seperti aparat setempat di pelabuhan dan angkatan laut. Kami juga minta kepada operator untuk memperkuat siskamling atau melalui monitoring digital submarine cable. Sebab, Babel ini sedang jadi primadona pencurian kabel," pungkas Gatot.
(rou/ash)