Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak dan Online (Child Exploitation and Online Protection Centre) yang berbasis di Inggris tahun lalu menerima laporan menyangkut 70 ribu video dan foto tak senonoh dari anak-anak yang disebarkan di internet, atau dua kali lipat angka di tahun sebelumnya.
Salah satu masalah yang signifikan adalah pelecehan seksual yang disiarkan live lewat Skype. Para pakar mengatakan, keluarga-keluarga di negara-negara sedang berkembang dibayar untuk membuka akses kepada anak-anak mereka lewat webcam yang kadang-kadang melibatkan kelompok-kelompok penjahat terorganisir.
Anak-anak kemudian disuruh melakukan kegiatan seksual dengan imbalan bayaran bagi keluarga mereka atau kelompok penjahat tadi. CEO organisasi perlindungan anak itu, Peter Davies, mengatakan, ini sama berbahayanya dengan pelecehan seksual secara fisik.
'Dampaknya pada korban seringkali lebih buruk karena pelakunya samasekali tidak dikenal, dan dampak psikologis dari ketidak-tahuan dan tidak punya kontrol bisa sangat besar pada korban, dan kami ketahui telah mendorong sejumlah anak dan orang muda untuk mencoba bunuh diri," kata Davies.
(nwk/fyk)