"Tren kamera DSLR makin berkembang. Anak kecil pun sekarang sudah pakai DSLR. Oleh karena itu Canon meluncurkan produk ini," demikian papar Merry Harun, Canon Division Director PT Datascrip.
EOS 100D mengusung sensor APS-C berkekuatan 18MP dengan prosesor DIGIC 5. Dibandingkan dengan EOS 650D, kamera ini memiliki ukuran 25% lebih kecil, pas untuk pengguna yang memiliki genggaman tangan berukuran kecil. Bobotnya pun begitu enteng untukl ukuran kamera DSLR.
Nah, di manakah seri ini diposisikan? "Kita meluncurkan 100D kelasnya di entry level, karena ukurannya kecil dan ringan, disejajarkan dengan EOS-M," papar Yase Defirsa Cory, Assistant Marketing Manager Image Communication Product PT Datascrip.
Bertempat di MesaStila Hotel and Resort, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2013), Yase memaparkan kelebihan yang dimiliki kamera ini sekaligus menguak 'resep' ukuran EOS 100D yang kecil.
Di sini Canon melakukan pemangkasan ukuran di beberapa sektor, di antaranya adalah di bagian self cleaning, hingga baterai. Pun juga meski mempertahankan sensor APS-C, modulnya turut diperingkas.
Namun meski begitu, si kecil ini menawarkan kelebihan-kelebihan baru yang mengasyikan. Fitur cropping misalnya yang memungkinkan pengguna melakukan pemotongan gambar langsung dari kamera.
Terdapat juga two-shot function dimana pengguna bisa mendapatkan dua foto langsung dengan sekali jepret saat memakai filter kreatif seperti Toy Camera. Yang satu adalah foto yang sudah difilter, kemudian satunya adalah foto versi original.
Penawaran lain dari Canon adalah dengan keberadaan Hybrid CMOS AF II baru, yakni dengan menghadirkan area fokus pada sensor yang lebih lebar dan luas, serta Multi shot noise reduction. "Semua fitur mengakomodir fotografer pemula," imbuh Yase.
Dan yang patut dicatat, karena ini bukanlah jenis kamera mirrorless, maka EOS 100D tidak membutuhkan adapter jika pengguna ingin memasangkannya dengan lensa EF atau EF-S.
Berikut spesifikasi kunci EOS 100D:
- Sensor CMOS APS-C 18MP
- Digic 5 Image Processor
- Berat 370g, panjang 116,8mm, tinggi 90,7mm dan lebar 69,4mm
- Hybrid CMOS AF II baru
- 4fps untuk continuous shooting
- Special Scene Mode
- ISO 100-12800
- Perekaman video 1080p30
- LCD 3 inci dengan teknologi layar sentuh.
"Kami menargetkan, 3-4.000 unit terjual di pasar Indonesia hingga akhir tahun ini," tukas Sintra Wong, Divison Manager Image Communication Product PT Datascrip. Datascrip, distributor tunggal kamera Canon di Tanah Air membanderol EOS 100D dengan lensa EF-S 18-55 STM di harga Rp 7,7 juta. Produk tersebut sudah bisa dijumpai di pasaran.
(sha/ash)