MediaTek Racik Prosesor Octa Core Murni

Jakarta - MediaTek mungkin belum sepopuler Qualcomm. Namun hal ini tak menghentikan perusahaan asal China tersebut untuk menghadirkan teknologi yang lebih canggih. Berdasarkan roadmap yang dirilisnya, MediaTek tengah menyiapkan varian prosesor mobile yang lebih baik dari quad core.

Mengusung tipe MT6592, prosesor terbaru MediaTek ini bisa disebut sebagai prosesor mobile berteknologi octa core pertama di dunia.


Tidak seperti teknologi octa core yang diadopsi Samsung lewat arsitektur ARM Big.LITLE, MediaTek MT6592 sungguh-sungguh menghadirkan 8 core di dalam prosesor garapannya ini.


Dari bocoran roadmap MediaTek yang terungkap, MT6592 dilaporkan bakal mengandalkan proses pabrikasi 28 nm garapan TSMC. Sedangkan kecepatan clock yang dimilikinya akan berada pada kisaran 1,7 GHz hingga 2 GHz dan telah memiliki kemampuan video decoding 1080 pixel dengan kecepatan 30 fps (frame per second).


Tidak hanya itu, seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (4/7/2013), MediaTek konon juga bakal membekali MT6592 dengan dukungan teknologi 4G LTE di dalamnya.


Sayangnya, dalam sebuah pengujian yang dilakukan menggunakan AnTuTu, MT6592 hanya sanggup menorehkan hasil sebesar 30 ribu poin, masih cukup jauh di bawah Snapdragon 800 yang sanggup menorehkan hasil pada kisaran 35 ribu poin meski hanya mengandalkan teknologi quad core.


Tentu menarik bagaimana MediaTek meracik prosesor 8 'otaknya' tersebut. Sementara Samsung, lewat seri Galaxy S4 telah mengusung prosesor octa core Exynos. Sebenarnya bukan murni octa core, melainkan berupa dua buah prosesor quad core yang dijadikan satu.


Prosesor 1,2 Ghz ditujukan untuk melakukan operasional ponsel yang ringan. Sedangkan prosesor 1,6 Ghz untuk menangani tugas berat seperti main game.


"Karena prosesor split menjadi dua ini bisa bikin baterai lebih awet. Sebab yang digunakan satu saja untuk tugas ringan, baru jika dipakai ngegame misalnya, prosesor satunya dipakai," klaim Febri Rusli, Product Marketing Manager Samsung Indonesia, suatu ketika.


Sistem tersebut diklaim membuat penggunaan baterai lebih efisien. Nah, bagaimana MediaTek, berani menawarkan teknologi yang lebih ciamik?


(yud/ash)