Ya, sejak tanggal 1 Juli 2013 lalu, pemilik kamera Canon di Semarang bisa 'menyembuhkan' pirantnya yang rusak dengan lebih gampang. Memang, sebelumnya sudah ada service center Canon di kota Lumpia ini, namun itu milik pihak ketiga.
Selain lebih mudah dalam melakukan perbaikan, service center yang dibangun dengan investasi Rp 1 miliar ini juga diklaim lebih menghemat waktu konsumen saat menunggu pirantinya diperbaiki. Di sini, Datascrip telah menggunakan sistem online untuk mewujudkan hal tersebut.
Sistem online ini salah satunya diterapkan untuk pengecekan status service. Benar, selain bisa melakukan panggilan ke call center, pelanggan juga bisa mengecek proses perbaikan kameranya via website www.canon.co.id.
"Target kita untuk DSLR dan compact 5 hari , tapi kalau yang simple, 2 jam bisa," ujar Budianto Iskandar Direktur Layanan Purna Jual Datascrip menjawab pertanyaan mengenai lama waktu servis kamera.
Kecepatan perbaikan juga terlaksana dengan adanya layanan quick/express service di mana hanya butuh waktu 3 jam untuk perbaikan bagi beberapa model.
Berikut penampakan Datascrip Service Center di Semarang:
Lantai satu merupakan resepsionis.
Di lantai dua terdapat ruang kalibrasi untuk kamera pocket dan DSLR.
Terlihat seorang teknisi tengah memperbaiki kamera, juga di lantai dua.
Sejauh ini layanan tersebut memiliki 5 SDM, 3 di antaranya adalah teknisi.
Dalam beberapa tahun ke depan Datascrip berencana membuka layanan serupa di kota Banjarmasin. "Banjarmasin mungkin satu dua tahun lagi. Tahun ini kita fokus mengembangkan (service center) Surabaya untuk mengcover Indonesia Timur," papar Budianto, Rabu (3/7/2013).
Datascrip Service Center Semarang menargetkan bisa menerima minimal 200-300 unit mesin tiap bulannya. Selain kamera Canon, layanan ini juga menerima perbaikan produk lain yang didistribusikan oleh Datascrip.
(sha/ash)