Suasana peluncuran BlackBerry 10 (ash/inet)
New York - Research In Motion (RIM) akhirnya mulai melancarkan 'serangan balasan' ke para pesaingnya di industri smartphone. Sejumlah perubahan pun dilakukan vendor asal Kanada ini, mulai dari menawarkan cita rasa baru lewat platform BlackBerry 10 hingga mengubah nama perusahaan.
Ya, acara yang digelar di Pier 36, Lower East Side, New York, Amerika Serikat tersebut memang cukup membuat kejutan. Terlebih untuk urusan penggantian nama. Ke depannya tak ada lagi nama 'Research In Motion (RIM)', melainkan cukup 'BlackBerry'.
Perubahan nama perusahaan ini juga akan mengubah kode emiten BlackBerry di lantai bursa Nasdaq, AS dan Toronto, Kanada. Dari RIMM menjadi BBRY.
Selain soal nama perusahaan, dalam acara tersebut juga menjadi panggung resmi kelahiran platform BlackBerry 10 dan dua handset andalannya, yakni Z10 dan Q10.
CEO BlackBerry Thorsten Heins tampil sebagai pembicara utama. Di panggung, ia terlihat santai memberikan keynote speech-nya. Padahal di sisi lain, pria asal Jerman ini seraya ingin menegaskan bahwa BlackBerry belum habis dan masih akan bersaing di pasar smartphone dunia.
"Inovasi selalu ada di hati RIM," ujar Heins, di atas panggung.
"BlackBerry 10 telah hadir di sini. Dan ini bukanlah jalan akhir, justru sebaliknya, ini baru langkah awal," lanjutnya.
Selanjutnya, Heins berbicara seputar BlackBerry 10 yang akan jadi perangkat utama di era mobile computing. Dengan tampilan dan pengalaman yang menyegarkan, kemampuan multitasking mumpuni serta keamanan terjamin, BlackBerry 10 dianggap sebagai pilihan yang pantas.
"BlackBerry 10 memiliki fokus di konten dan aplikasi. Termasuk untuk urusan user experience, tidak seperti yang Anda pernah lihat sebelumnya," imbuh Heins.
"Anda nanti akan melihat keajaiban yang diboyong oleh BlackBerry Hub, Flow, Peek, dan lainnya," lanjutnya.
Memang, sepanjang acara Heins seakan tak henti-hentinya melontarkan pujian terhadap BlackBerry 10. Termasuk saat ia berduet dengan Vivek Bhardwaj, BlackBerry's head of software portfolio, di sesi demo fitur BlackBerry 10.
Heins tak sungkan untuk menjadi korban 'foto jelek' oleh Vivek. Namun sesaat kemudian, foto Heins yang diambil jadi lebih keren setelah 'disulap' dengan fitur 'mesin waktu' yang dapat melihat foto beberapa milidetik sebelum atau sesudah foto tersebut diambil.
Jadi ketika foto diambil dan mata Anda terekam saat dalam keadaan merem, maka tinggal aktifkan fitur ini. Maka foto tersebut bisa dibawa kembali ke beberapa milidetik sebelum atau sesudahnya.
Ada pula fitur video calling di BlackBerry Messenger (BBM) versi baru. Bahkan di tengah-tengah obrolan, pengguna bisa mengaktifkan fitur remote control. Dimana pengguna bisa mengontrol tampilan handset BlackBerry lawan bicaranya dari jarak jauh.
Ya itulah beberapa fitur andalan BlackBerry 10. Intinya di sini adalah, BlackBerry ingin menegaskan eksistensinya di pasar smartphone dunia bahwa mereka belum mati dan tertinggal secara teknologi dari para pesaingnya.
"Blackberry is back," tegas Frank Boulben, Chief Marketing Officer BlackBerry.
Boulben menyatakan bahwa kehadiran BlackBerry 10 bukanlah akhir jalan BlackBerry. Sebaliknya, ini menjadi langkah awal petualangan BlackBerry selanjutnya.
Mereka pun telah siap dengan sederet portofolio perangkat Blackberry 10. "Dalam 12 sampai 18 bulan ke depan, kami akan melengkapi portoolio di segala segmen, mulai yang entry level hingga high end," pungkas Boulben.
( ash / tyo )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!