Kominfo: Axis Harus Buktikan Slogan Operator yang Baik

Jakarta - Penataan kanal 3G di 2,1 GHz bisa saja gagal dilaksanakan jika Axis tetap menolak untuk pindah blok. Namun Kementerian Kominfo tetap optimistis, penataan bisa tetap terlaksana meski Axis terus mengulur waktu dengan berkata tidak.

"Axis harus pindah dong, kan seperti kotak puzzle. Bergerak satu, goyang semua. Insya Allah Axis mau pindah. Operator telko selama ini dikenal good boy. Tradisi itu telah menjadi ciri khas industri ini," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto kepada detikINET, Selasa (9/4/2013).


Gatot juga mengatakan, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan para petinggi Axis yang dipimpin langsung oleh CEO Erik Aas.


"Mereka hanya minta kejelasan soal interferensi. Tetapi berdasarkan pertemuan tim teknis Kominfo, BRTI dan lima operator hari Jumat lalu, mereka sudah agak lunak. Hanya saja, istilahnya minta, pindah yang conditioning. Kayak iklan kondisi berlaku. Syaratnya pemerintah bantu. Ya, kami pasti bantu, bukan uang, tetapi fasilitasi," papar Gatot.


Axis menolak untuk pindah dari blok 2 dan 3 ke blok 11 dan 12 karena alasan blok frekuensi yang akan ditempatinya nanti belum bersih dari interfrensi sinyal milik operator seluler CDMA, Smartfren Telecom, yang beroperasi di 1.900 MHz.


Interferensi di kedua blok itu menyebabkan call setup rate success rate pada kanal 11 hanya 53,84%, sementara pada kanal 12 hanya 13,64%. Angka itu di bawah standar regulator yang mengharuskan di atas 90%.


Namun Kominfo dalam pertemuan Senin (8/4/2013) kemarin telah menjelaskan bahwa interferensi bukan hanya di blok 11 dan 12, namun merata di blok-blok lainnya. Sehingga bukan Axis saja yang akan terkena luberan interferensi.


"Nah, pas pertemuan lanjutan Senin kemarin lebih clear penjelasan ke Erik, CEO Axis. Rupanya ada masalah komunikasi yang belum sepenuhnya ter-deliver secara proporsional dari tim teknisnya ke CEO. Setelah dijelaskan, oh gitu toh," urai Gatot lebih lanjut.


Itu sebabnya pula yang menjadi Kementerian Kominfo pun mengeluarkan surat Keputusan Menteri terkait penataan ulang ini. "Makanya dulu didahului keluarnya PM 31. Ya biasalah namanya juga cari penguatan bargaining position," kata Gatot.


Kominfo pun merasa optimistis, cepat atau lambat Axis akan mau pindah blok dan penataan frekuensi secara keseluruhan di 2,1 GHz bisa segera dilaksanakan sesuai target rampungnya September 2013 nanti atau enam bulan dari sekarang.


"Kan Axis punya slogan operator yang baik. Ayo tunjukin dong kepada publik. Pemerintah kan juga care pada semua. Mampukan membuktikan slogan itu?" pungkas Gatot.


(rou/ash)