DDoS, Teknik Klasik Favorit Penjahat Cyber

Singapura - Banyak sekali jenis serangan cyber yang bisa dilakukan untuk melumpuhkan suatu sistem atau situs. Beberapa di antaranya tergolong sulit dihindari.

Berbagai metode serangan memang biasa dilakukan hacker nakal untuk mencari korban. Mulai dari sekadar menyebar spam, membuat virus, hingga yang secara langsung melakukan aksi penyerangan ke sebuah situs.


Umumnya, cara yang dilakukan pelaku untuk melumpuhkan situs adalah dengan teknik Distributed Denial of Service (DDoS). Yakni serangan yang akan membuat server sibuk karena menerima banyak sekali request. Cepat atau lambat, jika tidak dihentikan maka serangan ini bisa melumpuhkan sistem.


Meski tergolong klasik namun ternyata serangan ini banyak yang berhasil. Dan menurut Trend Micro, ini adalah salah satu serangan yang sulit dihindari.


"DDos memang sangat sulit dihindari, tapi serangan ini tidak menimbulkan kerusakan yang besar," imbuh Eva Chen, CEO & Co-founder Trend Micro.


Untuk menghindari serangan ini, Trend Micro menyarankan agar para perusahaan menyediakan backup system. Jadi saat serangan berlangsung, pemilik situs/sistem bisa mengalihkan beban ke server lain. Proses ini pun diklaim semakin mudah jika sudah menggunakan sistem berbasis cloud.


Lain halnya dengan teknik Intellectual Property Steal, serangan ini tidak bakal diketahui sampai sang pemilik sistem menyadarinya.


"Itulah serangan yang sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kerugian yang besar, karena motifnya memang pencurian," imbuh Eva di sela-sela konfrensi pers Trend Micro Asia Pasifik, di Grand Park Orchard, Singapura (9/4/2013).


Baca juga:

-. Mereka yang Jadi Bulan-bulanan Hacker China

-. Mengenal Anonymous, Grup Hacker Paling Berpengaruh di Dunia

-. 5 Negara dengan Tentara Cyber Terkuat


(eno/ash)