Ilustrasi (ari/detikfoto)
Jakarta - Axis Telekom Indonesia tetap berpegang teguh pada pendiriannya semula terhadap skenario penataan ulang blok frekuensi 3G di 2,1 GHz meski telah mendapatkan penjelasan dari Kementerian Kominfo.
"Siapa yang melunak? Kami akan ikuti ketetapan pemerintah, tapi kami pun harus memikirkan pelanggan kami," tegas Head of Corporate Communications Axis Anita Avianty kepada detikINET, Selasa (9/4/2013).
Dengan demikian, Axis kembali menegaskan belum bersedia untuk pindah lokasi dari blok 2 dan 3 jika blok 11 dan 12 yang akan ditempati masih belum bersih dari interferensi PCS 1900 CDMA milik Smart Telecom.
Interferensi di kedua blok itu menyebabkan call setup rate success rate pada kanal 11 hanya 53,84%, sementara pada kanal 12 hanya 13,64%. Angka itu di bawah standar regulator yang mengharuskan di atas 90%.
"Jadi Axis baru akan pindah ke blok 11 dan 12 setelah mendapat kepastian bahwa kedua blok tersebut bersih dan bebas dari interferensi. Dari kemarin juga itu intinya, bersih dulu baru pindah," tegas Anita.
Dikatakannya, pada intinya Axis akan selalu comply dengan ketetapan pemerintah, namun perusahaan yang dimiliki oleh Saudi Telecom itu juga harus memperhatikan pelanggan dan memastikan mereka mendapatkan kualitas layanan yang baik.
Axis sendiri telah bertemu dengan pihak Kementerian Kominfo pada Senin kemarin (8/4/2013), untuk membahas masalah ini. Pertemuan dihadiri langsung oleh Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Muhammad Budi Setiawan dan CEO Axis Erik Aas.
"Pertemuan berlangsung dengan baik. Axis berterima kasih kepada Kementerian Kominfo yang memberi kesempatan kepada Axis untuk bertemu dan menyampaikan secara langsung keberatan kami," pungkas Anita.
( rou / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!