Tony Seno Hartono memaparkan bahaya malware (sha/detikINET)
Jakarta - Microsoft tak berani menjamin sistem operasi Windows 8 terbarunya akan bebas dari virus dan malware jika diinstal dari program bajakan. Demikian menurut Tony Seno Hartono, National Technology Officer Microsoft Indonesia.
"Windows 8 atau Windows 10 pun kalau bajakan pasti ada malware. Kalau dari yang resmi, Windows 8 memiliki proteksi malware dari mulai proses booting," tegasnya dalam acara Piracy & Malware Study Southeast Asia di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Dalam kesempatan itu, Microsoft mempresentasikan hasil studinya yang mengambil sampel 282 komputer dari berbagai merek beserta DVD bajakan yang berisikan berbagai program dan software komputer termasuk, OS Windows 8.
Studi yang digelar tahun lalu di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam itu menunjukkan hasil yang beragam. Dari situ diketahui bahwa Filipina menjadi negara yang paling 'aman' dalam hal tingkat infeksi malware di komputer.
Peringkat ini disusul oleh Malaysia, dan Indonesia sendiri berada di urutan ketiga setelah negeri Jiran ini. Kemudian, Thailand berada di urutan selanjutnya, dan Vietnam menjadi negara yang paling berbahaya dengan menduduki posisi buncit.
Dalam acara ini, Microsoft juga membeberkan bahwa pihaknya menemukan tingkat infeksi malware sebesar 100% dari sampel DVD bajakan di Indonesia, sedangkan untuk sampel HDD (Hard Disk Drive)-nya mencapai 59,09%.
Microsoft juga menerima banyak pengaduan terkait infeksi malware ini. "Dari tahun 2007 sampai 2011 kami menerima 10.000 keluhan yang datang dari Asia Tenggara," tukas Astrid S Tuminez dari Microsoft.
( sha / rou )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!