Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Pemerintah Indonesia tidak mau rugi terus-menerus akibat impor telepon selular yang besar tiap tahun. Karena itu, pemerintah meminta Samsung Electronics membuka pabriknya di Indonesia tahun ini.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, saat ini Samsung tengah mengkaji rencana investasi tersebut. Ada beberapa persyaratan yang diminta oleh Samsung agar bisa dipenuhi pemerintah.
"Dia ingin ada insentif pajak yang dia terima, karena dia saat ini ekspornya besar," ungkap Hidayat saat ditemui usai bertemu pejabat Samsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (26/2/2013).
"Katanya dalam seminggu ini dia sedang serius dengan headquarter-nya, mau memberikan kesepakatan prinsip saja bahwa mereka mau investasi," imbuhnya.
Hidayat mengatakan, pemerintah akan mendorong terealisasinya investasi Samsung di Indonesia tahun ini. Karena tahun depan, Indonesia akan kembali kedatangan rencana investasi serupa yang akan menjadi kompetitor Samsung di sektor industri telepon selular.
"Saya sudah bilang, kalau Anda tahun ini nggak masuk, tahun depan sudah ada investor besar yang akan menjadi kompetitor Anda," katanya.
Dikatakan Hidayat, jumlah impor telepon selular merek Samsung yang dilakukan Indonesia cukup besar. Karena itu, pemerintah mendorong ini agar tak lagi mengimpor telepon selular yang jumlahnya mencapai US$ 4,5 miliar pada tahun lalu.
"Tahun 2012 impor HP US$ 4,5 miliar, ada 50 juta HP itu impor. Dari US$ 4,5 miliar itu, sebanyak US$ 1,2 miliar itu Samsung," lanjutnya.
( zul / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!