Seperti dilansir Bloomberg, karyawan yang di-PHK berasal dari markas besar BlackBerry di Waterloo, Ontario. Khususnya berasal dari divisi produk testing, manufaktur, serta riset dan pengembangan.
Lisette Kwong, juru bicara BlackBerry menyatakan bahwa pengurangan karyawan ini merupakan salah satu usaha perusahaan untuk bangkit kembali, terutama untuk meningkatkan profit. BlackBerry sendiri saat ini memiliki total sekitar 12.700 karyawan.
BlackBerry memang tengah berjuang untuk mendapatkan posisinya kembali di jajaran atas pasar ponsel dunia. Usaha pertama mereka adalah lewat peluncuran handset BlackBerry Z10 yang sudah mengusung sistem operasi BlackBerry 10.
Amunisi kedua pun sudah dilepas lewat BlackBerry Q10, dan yang ketiga baru saja diluncurkan, yakni BlackBerry Q5 yang merupakan handset BlackBerry versi ekonomis.
Tak berhenti sampai di situ, perusahaan yang dulu bernama Research In Motion (RIM) ini juga kabarnya telah mempersiapkan BlackBerry 10 berbadan bongsor dengan code name Aristo alias A10 sebagai amunisi tambahan.
Artikel Terkait:
-. Lebih Intim dengan 'Si Hybrid' BlackBerry Q10
-. BlackBerry Q10 dan Q5, Apa Bedanya?
-. FotoINET: Seluk Beluk BlackBerry Q10
-. Q5, BlackBerry 10 Manis Versi Ekonomis
(ash/fyk)