"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan kami di wilayah terdampak atas ketidaknyamanan yang terjadi, hal ini benar-benar di luar kendali kami," kata Chief Technology Officer Axis Michael McPhail dalam keterangan yang diterima detikINET, Selasa (23/7/2013).
Dijelaskan, tim teknis Axis terus berusaha untuk mengatasi penurunan kualitas layanan yang terjadi dan saat ini sedang melakukan final assessment dari dampak yang ditimbulkan.
"Kami memperkirakan lebih dari 50% BTS 3G di Bali, Lombok, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta terkena dampak interferensi yang berbahaya tersebut. Saat ini kami sedang bekerja sama dengan lembaga pemerintahan untuk mengatasi permasalahan ini," katanya.
Seperti diketahui, Axis melakukan migrasi blok frekuensi untuk memenuhi ketentuan pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menkominfo No. 19/2013.
Pada tahap proses pra-migrasi dilakukan, jaringan Axis mengalami interferensi yang membahayakan di blok 11 dan 12 yang terjadi di wilayah Bali, Lombok, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta sehingga berdampak pada terjadinya penurunan kualitas layanan yang signifikan.
Mengikuti prosedur yang disebutkan dalam PM 19/2013 itu, Axis telah melaporkan interferensi berbahaya yang ditemukenali di wilayah-wilayah tersebut, namun hingga hari ini masih belum mendapatkan solusi menyeluruh dari instansi-instansi terkait.
"Kami terus berkomitmen untuk menyediakan layanan yang berkualitas bagi pelanggan dan pada saat yang sama akan berupaya untuk selalu mematuhi segala peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia, serta terus mendukung semua program pemerintah dalam mengembangkan industri telekomunikasi serta membangun iklim kompetisi yang sehat," pungkasnya.
Axis sudah memulai proses pre-migrasi sejak 30 Mei 2013 dan menurut jadwal harus selesai pada 28 Juli 2013. Tahapan pre migrasi yaitu operator mengukur dan mengidentifikasi apakah ada gangguan atau tidak.
Saat ini proses yang baru rampung di Sumatera Barat dan Kepulauan Riau yang melibatkan 150 BTS 3G. Sementara untuk Balikpapan masih dilakukan monitoring kualitas dan stabilitas layanan setelah baru rampung proses migrasi.
(rou/ash)